Tanggal Rilis | : | 1 Oktober 2013 |
Ukuran File | : | 0.89 MB |
Abstraksi
Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 66 kota di Indonesia pada bulan September 2013, menunjukkan bahwa 13 kota mengalami inflasi dan 53 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di SorongTanjung Pinang 1,70 persen dengan IHK 147,92 dan terendah di Singkawang 0,04 persen dengan IHK 147,88. Sementara itu,deflasi tertinggi terjadi di Sorong -4,28 persen dengan IHK 170,68 dan terendah di Surabaya -0,02 persen dengan IHK 144,19. Dengan inflasi sebesar -0,27 persen dan IHK 145,62, Mamuju menempati urutan ke-47 tertinggi dari 53 kota yang mengalami deflasi.
Mamuju mengalami inflasi tahun kalender (Desember 2012 – September 2013) sebesar 5,34 persen dan laju inflasi “year on year” (September 2012 – September 2013) sebesar 5,86 persen.
Indonesia pada bulan September 2013 mengalami inflasi sebesar -0,35 persen, dengan IHK 145,74. Laju inflasi tahun kalender Indonesia (Desember 2012 – September 2013) sebesar 7,57 persen dan laju inflasi “year on year” ” (September 2012 – September 2013) sebesar 8,40 persen.
Inflasi di Mamuju pada September 2013 terutama disebabkan oleh penurunan indeks harga konsumen pada dua kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan -2,23 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,77 persen. Sedangkan lima kelompok lainnya mengalami peningkatan indeks harga, antara lain: kelompok kesehatan 3,18 persen, kelompok sandang 1,05 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,83 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,60 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,55 persen.
Penurunan indeks harga pada kelompok bahan makanan, disebabkan oleh penurunan indeks harga yang sangat signifikan pada sub kelompok bumbu-bumbuan, yaitu sebesar -21,87 persen.
Komoditi yang dominan memberi andil inflasi adalah: ikan cakalang 0,10 persen, ikan bandeng 0,09 persen, ikan layang dan keramik masing-masing 0,08 persen, emas perhiasan 0,07 persen, telepon seluler 0,06 persen, tarip rumah sakit, ikan tongkol, tempe dan ikan bakar masing-masing 0,04 persen dan ikan katamba 0,03 persen. Sementara itu, komoditi yang dominan menekan laju inflasi adalah: bawang merah -0,44 persen, angkutan antar kota -0,17 persen, bawang putih -0,13 persen, cabe merah -0,10 persen, cabe rawit -0,09 persen, pisang -0,07 persen, minyak kelapa dan beras masing-masing -0,05 persen, telur ayam ras dan angkutan udara masing-masing -0,04 persen, serta gula pasir dan tomat sayur masing-masing -0,03 persen.