Tanggal Rilis | : | 2 September 2013 |
Ukuran File | : | 0.57 MB |
Abstraksi
Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 66 kota di Indonesia pada bulan Agustus 2013, menunjukkan bahwa seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sorong 6,47 persen dengan IHK 178,32 dan terendah di Pangkal Pinang 0,15 persen dengan IHK 162,47. Dengan inflasi sebesar 1,26 persen dan IHK 146,01, Mamuju menempati urutan ke-28 tertinggi dari seluruh kota yang mengalami inflasi.
Mamuju mengalami inflasi tahun kalender (Desember 2012 – Agustus 2013) sebesar 5,62 persen dan laju inflasi “year on year” (Agustus 2012 – Agustus 2013) sebesar 5,67 persen.
Indonesia pada bulan Agustus 2013 mengalami inflasi sebesar 1,12 persen, dengan IHK 146,25. Laju inflasi tahun kalender Indonesia (Desember 2012 – Agustus 2013) sebesar 7,94 persen dan laju inflasi “year on year” ” (Agustus 2012 – Agustus 2013) sebesar 8,79 persen.
Inflasi di Mamuju pada Agustus 2013 terutama disebabkan oleh peningkatan indeks harga konsumen pada seluruh kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 2,16 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 1,95 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,36 persen, kelompok sandang 1,18 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,84 persen, kelompok kesehatan 0,53 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,32 persen.
Peningkatan indeks harga pada kelompok bahan makanan, disebabkan oleh peningkatan indeks harga yang cukup signifikan pada sub kelompok ikan segar dan sub kelompok bumbu-bumbuan, masing-masing sebesar 0,27 persen dan 0,12 persen.
Komoditi yang dominan memberi andil inflasi adalah: bawang merah 0,33 persen, angkutan antar kota 0,18 persen, ikan cakalang 0,10 persen, tarip listrik 0,08 persen, ikan layang 0,06 persen, biaya akademi/perguruan tinggi dan ikan bandeng masing-masing 0,05 persen, pasir dan ikan bakar masing-masing 0,04 persen, emas perhiasan, udang basah, beras dan ikan tongkol masing-masing 0,03 persen, serta daging ayam ras, jeruk, mobil dan kentang masing-masing 0,02 persen. Sementara itu, komoditi yang dominan menekan laju inflasi adalah: bawang putih -0,09 persen, cabe rawit -0,07 persen, cabe merah -0,06 persen, tomat sayur -0,02 persen, serta teri kering, gula pasir, teri basah dan jeruk nipis/limau masing-masing -0,01 persen.