Inflasi di Kota Mamuju Pada Juni 2013 Sebesar 0,44 Persen - Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat

FAQ Website (KLIK DISINI)

Mari bergabung dengan BPS melalui Pengadaan CASN Tahun 2024, info selengkapnya KLIK DISINI

Nilai dan sampaikan apresiasi/saran/pengaduan terhadap layanan kami  KLIK DISINI

Inflasi di Kota Mamuju Pada Juni 2013 Sebesar 0,44 Persen

Tanggal Rilis : 1 Juli 2013
Ukuran File : 0.89 MB

Abstraksi

Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 66 kota di Indonesia pada bulan Juni 2013, menunjukkan bahwa hampir seluruh kota mengalami inflasi, hanya Ambon yang mengalami deflasi, yaitu sebesar -0,15 persen dengan IHK 144,46. Inflasi tertinggi terjadi di Sibologa 1,96 persen dengan IHK 149,51 dan terendah di Gorontalo 0,11 persen dengan IHK 140,95. Dengan inflasi sebesar 0,44 persen dan IHK 140,78, Mamuju menempati urutan ke-58 tertinggi dari kota-kota yang mengalami inflasi.

Mamuju mengalami inflasi tahun kalender (Desember 2012 – Juni 2013) sebesar 1,84 persen dan laju inflasi “year on year” (Juni 2012 – Juni 2013) sebesar 4,30 persen.

Indonesia pada bulan Juni 2013 mengalami deflasi sebesar 1,04 persen, dengan IHK 140,04. Laju inflasi tahun kalender Indonesia (Desember 2012 – Juni 2013) sebesar 3,36 persen dan laju inflasi “year on year” ” (Juni 2012 – Juni 2013) sebesar 5,91 persen.

Inflasi di Mamuju pada Juni 2013 terutama disebabkan oleh peningkatan indeks harga konsumen pada empat kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 2,45 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,21 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,15 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,14 persen, sedangkan kelompok kesehatan, kelompok sandang dan kelompok bahan makanan masing-masing mengalami penurunan sebesar -0,19 persen, -0,08 persen dan -0,04 persen.

Peningkatan indeks harga pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan, disebabkan oleh peningkatan indeks harga yang cukup signifikan pada sub kelompok transpor, yaitu sebesar 3,45 persen.

Komoditi yang dominan memberi andil inflasi adalah: bensin 0,29 persen, angkutan antar kota 0,06 persen, cabe merah 0,05 persen, rokok putih 0,04 persen, bawang putih dan jeruk masing-masing 0,03 persen, teri kering dan tomat buah masing-masing 0,02 persen, serta ayam hidup, kacang hijau, telur ayam ras, bahan bakar rumah tangga, beras, papan, tomat sayur, lemari pakaian, kontrak rumah, apel, wortel, angkutan dalam kota, bahan pelumas/oli, ikan asin belah, daging ayam ras, kangkung, pisang, jeruk nipis/limau, solar, buku tulis bergaris dan angkutan udara masing-masing 0,01 persen. Sementara itu, komoditi yang dominan menekan laju inflasi adalah: cabe rawit -0,12 persen, ikan cakalang -0,06 persen, ikan layang dan bawang merah masing-masing -0,03 persen, serta emas perhiasan, ikan tongkol, ikan bandeng, udang basah, minyak kelapa, shampo, sabun cair/cuci piring, celana panjang jeans wanita dan kol putih/kubis masing-masing -0,01 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat (BPS-Statistics of Sulawesi Barat Province)Jl. RE Martadinata No. 10

Mamuju

Mailbox : bps.sulbar@bps.go.id

WhatsApp: 0822-9338-2522

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik