Tanggal Rilis | : | 1 Februari 2013 |
Ukuran File | : | 0.77 MB |
Abstraksi
Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 66 kota di Indonesia pada bulan Januari 2013, menunjukkan bahwa 62 kota mengalami inflasi dan 4 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 3,78 persen dengan IHK 145,96 dan terendah di Pontianak 0,01 persen dengan IHK 146,32, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sorong 0,98 persen dengan IHK 152,00 dan terendah di Ternate 0,20 persen dengan IHK 136,59. Dengan inflasi sebesar 0,27 persen dan IHK 138,62 Mamuju menempati urutan ke-59 tertinggi dari kota-koa yang mengalami inflasi.
Laju inflasi “year on year” Mamuju (Desember 2012 – Januari 2013) sebesar 3,19 persen Mamuju menempati urutan ke-59 tertinggi dari 66 kota.
Indonesia pada bulan Januari 2013 mengalami inflasi sebesar 1,03 persen, dengan IHK 136,88, sedangkan laju inflasi “year on year” Indonesia (Desember 2012 – Januari 2013) sebesar 4,57 persen.
Inflasi di Mamuju pada Januari 2013 terutama disebabkan oleh peningkatan indeks harga konsumen pada empat kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 1,05 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,69 persen; kelompok kesehatan 0,52 persen; dan kelompok bahan makanan 0,37 persen. Sementara itu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau kelompok sandang dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan, masing-masing -0,01 persen, 0,06 persen dan -0,28 persen.
Peningkatan pada kelompok bahan makanan, terutama disebabkan oleh besarnya andil inflasi pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya dan sub kelompok bumbu-bumbuan masing-masing sebesar 0,12 persen, sedangkan peningkatan pada kelompok kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, terutama disebabkan besarnya andil inflasi pada sub kelompok biaya tempat tinggal 0,19 persen.
Komoditi yang dominan memberi andil inflasi adalah: tukang bukan mandor 0,18 persen, beras 0,12 persen, bawang merah 0,05 persen, telur ayam ras 0,04 persen, bawang putih, cabe rawit dan akademi/perguruan tinggi masing-masing 0,03 persen, serta cabe merah dan kangkung 0,02 persen. Sementara itu, komoditi yang dominan menekan laju inflasi adalahayam hidup -0,06 persen, angkutan udara -0,05 persen, ikan layang -0,04 persen, gula pasir, minyak kelapa dan bahan bakar rumah tangga -0,03 persen dan bayam -0,02 persen.