Inflasi di Kota Mamuju Pada Maret 2013 Sebesar 0,89 Persen - Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat

FAQ Website (KLIK DISINI)

Mari bergabung dengan BPS melalui Pengadaan CASN Tahun 2024, info selengkapnya KLIK DISINI

Nilai dan sampaikan apresiasi/saran/pengaduan terhadap layanan kami  KLIK DISINI

Inflasi di Kota Mamuju Pada Maret 2013 Sebesar 0,89 Persen

Tanggal Rilis : 1 April 2013
Ukuran File : 0.84 MB

Abstraksi

Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 66 kota di Indonesia pada bulan Maret 2013, menunjukkan bahwa 58 kota mengalami inflasi dan 8 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sorong 1,73 persen dengan IHK 156,31 dan terendah di Pekanbaru 0,04 persen dengan IHK 137,18, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Jayapura 2,63 persen dengan IHK 133,82 dan terendah di Dumai 0,01 persen dengan IHK 140,61. Dengan inflasi sebesar 0,89 persen dan IHK 140,21 Mamuju menempati urutan ke-23 tertinggi dari kota-kota yang mengalami inflasi.

Mamuju mengalami inflasi tahun kalender (Desember 2012 – Maret 2013) sebesar 1,43 persen dan laju inflasi “year on year” (Maret 2012 – Maret 2013) sebesar 4,19 persen.

Indonesia pada bulan Maret 2013 mengalami inflasi sebesar 0,63 persen, dengan IHK 138,78. Laju inflasi tahun kalender Indonesia (Desember 2012 – Maret 2013) sebesar 2,43 persen dan laju inflasi “year on year” ” (Maret 2012 – Maret 2013) sebesar 5,90 persen.

Inflasi di Mamuju pada Maret 2013 terutama disebabkan oleh peningkatan indeks harga konsumen pada lima kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 2,60 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,54 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,23 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,23 persen dan kelompok kesehatan 0,07 persen. Sementara itu, kelompok sandang dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami penurunan indeks harga, masing-masing sebesar -0,22 persen dan -0,02 persen.

Peningkatan pada kelompok bahan makanan, terutama disebabkan oleh besarnya andil inflasi yang sangat tinggi pada sub kelompok bumbu-bumbuan 1,01 persen, sedangkan sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya dan sub kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya cukup dominan menekan laju inflasi kelompok bahan makanan, masing-masing sebesar -0,10 persen dan -0,08 persen.

Komoditi yang dominan memberi andil inflasi adalah: bawang putih 0,69 persen, cabe rawit dan cabe merah masing-masing 0,13 persen, angkutan udara 0,08 persen, bawang merah 0,07 persen, tomat buah 0,04 persen, kontrak rumah 0,03 persen, daging sapi, sewa rumah, papan rokok kretek filter dan ikan katamba 0,02 persen. Sementara itu, komoditi yang dominan menekan laju inflasi adalah: beras -0,10 persen, telur ayam ras -0,08 persen, ikan cakalang dan ikan layang masing-masing -0,05 persen, emas perhiasan -0,04 persen, bahan bakar rumah tangga -0,03 persen dan pisang -0,02 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat (BPS-Statistics of Sulawesi Barat Province)Jl. RE Martadinata No. 10

Mamuju

Mailbox : bps.sulbar@bps.go.id

WhatsApp: 0822-9338-2522

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik