Tanggal Rilis | : | 1 Maret 2013 |
Ukuran File | : | 0.75 MB |
Abstraksi
Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 66 kota di Indonesia pada bulan Februari 2013, menunjukkan bahwa 60 kota mengalami inflasi dan 6 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura 3,15 persen dengan IHK 137,44 dan terendah di Sibolga 0,12 persen dengan IHK 146,13, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Ambon 2,29 persen dengan IHK 140,01 dan terendah di Sampit 0,01 persen dengan IHK 141,45. Dengan inflasi sebesar 0,25 persen dan IHK 138,97 Mamuju menempati urutan ke-58 tertinggi dari kota-kota yang mengalami inflasi.
Mamuju mengalami inflasi tahun kalender (Desember 2012 – Februari 2013) sebesar 0,53 persen dan laju inflasi “year on year” (Februari 2012 – Februari 2013) sebesar 3,12 persen.
Indonesia pada bulan Februari 2013 mengalami inflasi sebesar 0,75 persen, dengan IHK 137,91. Laju inflasi tahun kalender Indonesia (Desember 2012 – Februari 2013) sebesar 1,79 persen dan laju inflasi “year on year” ” (Februari 2012 – Februari 2013) sebesar 5,31 persen.
Inflasi di Mamuju pada Februari 2013 terutama disebabkan oleh peningkatan indeks harga konsumen pada dua kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 1,72 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,04 persen. Sementara itu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, kelompok kesehatan, kelompok sandang dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks harga, masing-masing sebesar -0,17 persen, -0,35 persen, -0,22 persen, -0,15 persen dan -0,60 persen.
Peningkatan pada kelompok bahan makanan, terutama disebabkan oleh besarnya andil inflasi pada sub kelompok bumbu-bumbuan dan sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya, masing-masing sebesar 0,27 persen dan 0,25 persen.
Komoditi yang dominan memberi andil inflasi adalah: beras 0,25 persen, bawang putih 0,16 persen, cabe merah 0,10 persen, tarip listrik 0,07 persen, telur ayam ras 0,06 persen, serta daging ayam ras dan ikan tongkol masing-masing sebesar 0,03 persen. Sementara itu, komoditi yang dominan menekan laju inflasi adalah: bahan bakar rumah tangga -0,18 persen, ikan layang -0,11 persen, angkutan udara -0,10 persen, ikan bandeng -0,07 persen, gula pasir -0,05 persen, serta ikan katamba dan teri kering masin-masing -0,03 persen.