Tanggal Rilis | : | 1 November 2013 |
Ukuran File | : | 0.64 MB |
Abstraksi
Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat Oktober 2013 sebesar 104,31 meningkat 1,02 persen dibandingkan NTP September 2013 yang sebesar 103,26. Selain itu, NTP menurut subsektor tercatat untuk subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 82,45; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 90,41; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 135,86; Subsektor Peternakan (NTP-T) 114,75; dan Subsektor Perikanan (NTN) 106,27.
Hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadinya deflasi perdesaan di Sulawesi Barat pada Oktober 2013 sebesar 0,02 persen, yang secara umum dipicu oleh turunnya indeks harga kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,21 persen dan kelompok pengeluaran makanan jadi sebesar 0,08 persen. Sementara lima kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi, dimana kelompok pengeluaran perumahan 0,41 persen, kelompok pengeluaran sandang 0,49 persen, kelompok pengeluaran kesehatan 0,75 persen, kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,31 persen, dan kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi 0,02 persen.
Inflasi di daerah perdesaan terjadi di 21 provinsi, tertinggi di Bali 1,05 persen dan terendah di Papua Barat 0,07 persen. Sementara itu, deflasi terjadi di 11 provinsi, tertinggi di Maluku Utara -0,60 persen dan terendah di Sulawesi Barat -0,02 persen.
Untuk skala nasional, NTP bulan Oktober 2013 sebesar 105,30 dan mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,31 persen.