Tanggal Rilis | : | 2 Januari 2013 |
Ukuran File | : | 0.57 MB |
Abstraksi
Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat Desember 2012 sebesar 104,87 turun 0,41 persen dibandingkan NTP November 2012 yang sebesar 105,31. Selain itu, NTP menurut subsektor tercatat untuk subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 88,31; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 87,33; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 130,46; Subsektor Peternakan (NTP-T) 113,85; dan Subsektor Perikanan (NTN) 107,35.
Hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadinya deflasi perdesaan di Sulawesi Barat pada Desember 2012 sebesar 0,02 persen, yang secara umum dipacu oleh turunnya indeks harga kelompok pengeluaran bahan makanan yang sebesar 0,17 persen. Sementara enam kelompok pengeluaran lainnya mengalami peningkatan dimana kelompok pengeluaran makanan jadi 0,22 persen, kelompok pengeluaran perumahan 0,06 persen, kelompok pengeluaran sandang 0,08 persen, dan kelompok pengeluaran kesehatan 0,01 persen, kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,10 persen, dan kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi 0,05 persen.
Inflasi di daerah perdesaan terjadi di 31 provinsi, tertinggi di Maluku 1,06 persen dan terendah di Banten 0,06 persen. Sedangkan sisanya yaitu Sulawesi Barat terjadi deflasi perdesaan sebesar 0,02 persen. Jika dibandingkan dengan kondisi Desember 2011, inflasi perdesaan terjadi di 32 provinsi, tertinggi di Kalimantan Barat 6,42 persen dan terendah di Sulawesi Barat 2,57 persen.
Untuk skala nasional, NTP bulan Desember 2012 sebesar 105,87 dan mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,43 persen.