Tanggal Rilis | : | 1 Mei 2012 |
Ukuran File | : | 0.25 MB |
Abstraksi
Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 66 kota di Indonesia pada bulan April 2012, terdapat 52 kota mengalami inflasi dan 14 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 1,76 persen dengan IHK 145,08 dan terendah di Bengkulu 0,03 persen dengan IHK 135,99, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tarakan 0,51 persen dengan IHK 153,41 dan terendah di Banjarmasin 0,01 persen dengan IHK 138,70. Dengan inflasi sebesar 0,10 persen dan IHK 134,70 Mamuju menempati urutan ke-48 diantara kota-kota yang mengalami inflasi.
Laju inflasi Kota Mamuju Tahun 2012 (Desember 2011 – April 2012) sebesar 0,64 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (April 2011 – April 2012) sebesar 4,02 persen.
Sementara itu, Indonesia pada bulan April 2012 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen, dengan IHK 131,32. Laju inflasi Indonesia Tahun 2012 (Desember 2011 – April 2012) sebesar 1,09 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (April 2011 – April 2012) sebesar 4,50 persen.
Inflasi di Mamuju pada April 2012 terutama disebabkan oleh peningkatan indeks harga konsumen pada tiga kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 0,29 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,16 persen dan kelompok kesehatan 0,13 persen, sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok sandang, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami penurunan harga, masing-masing -0,09 persen, -0,21 persen dan hampir mendekati 0,00 persen. Sementara itu, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks harga.
Peningkatan yang signifikan pada kelompok bahan makanan, terutama disebabkan oleh andil inflasi pada sub kelompok bumbu-bumbuan 0,28 persen, walaupun sub kelompok sayur-sayuran dan sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya cukup dominan memberi andil inflasi negatif, masing-masing -0,13 persen dan -0,10 persen. Sementara itu, peningkatan yang cukup signifikan pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, terutama disebabkan oleh andil inflasi pada sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,03 persen.
Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi adalah: cabe merah 0,16 persen, cabe rawit 0,12 persen, ikan cakalang dan minyak goreng masing-masing 0,03 persen serta bawang merah dan susu kental manis masing-masing 0,02 persen. Sementara itu, komoditi yang dominan memberikan andil deflasi adalah: beras -0,10 persen, kangkung -0,06 persen, telur ayam ras -0,04 persen, kacang panjang -0,03 persen serta tempe, jeruk nipis/limau masing-masing -0,02 persen.