Tanggal Rilis | : | 1 Maret 2012 |
Ukuran File | : | 0.24 MB |
Abstraksi
Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 66 kota di Indonesia pada bulan Februari 2012, terdapat 40 kota mengalami inflasi dan 26 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mataram 1,73 persen dengan IHK 145,51 dan terendah di Tangerang 0,03 persen dengan IHK 131,59, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Jambi 1,29 persen dengan IHK 133,21 dan terendah di Palu 0,04 persen dengan IHK 135,00. Dengan inflasi sebesar 0,31 persen dan IHK 134,76 Mamuju menempati urutan ke-52 diantara kota-kota yang mengalami inflasi.
Laju inflasi Kota Mamuju Tahun 2012 (Desember 2011 – Februari 2012) sebesar 0,68 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Februari 2011 – Februari 2012) sebesar 3,61 persen.
Sementara itu, Indonesia pada bulan Februari 2012 mengalami inflasi sebesar 0,05 persen, dengan IHK 130,96. Laju inflasi Indonesia Tahun 2012 (Desember 2011 – Februari 2012) sebesar 0,81 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Februari 2011 – Februari 2012) sebesar 3,70 persen.
Inflasi di Mamuju pada Februari 2012 terutama disebabkan oleh peningkatan indeks harga konsumen pada enam kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 0,45 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,47 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,20 persen, kelompok sandang 1,07 persen, kelompok kesehatan 0,11 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,34 persen, sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan harga 0,23 persen.
Peningkatan yang signifikan pada kelompok sandang, terutama disebabkan oleh andil inflasi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,07 persen. Peningkatan yang juga signifikan pada kelompok bahan makanan, terutama disebabkan oleh besarnya andil inflasi pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,39 persen.
Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi adalah: beras 0,39 persen, telur ayam ras 0,07 persen, bayam 0,03 persen, kangkung, cabe merah dan gula pasir masing-masing 0,02 persen, rokok kretek filter dan emas perhiasan masing-masing 0,05 persen, tempat tidur 0,04 persen, serta rokok putih, mesin cuci, sepeda motor dan mobil masing-masing 0,02 persen. Sementara itu, komoditi yang dominan memberikan andil inflasi namun bernilai negatif adalah: tomat buah -0,10 persen, ikan cakalang -0,09 persen, tomat sayur -0,08 persen, ayam hidup -0,03 persen, ikan layang dan kacang panjang masing-masing -0,02 persen dan angkutan udara -0,08 persen.