Tanggal Rilis | : | 2 Januari 2012 |
Ukuran File | : | 0.16 MB |
Abstraksi
Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat Desember 2011 sebesar 103,70 turun 0,21 persen dibandingkan NTP November 2011 yang sebesar 103,92. Selain itu, NTP menurut subsektor tercatat untuk subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 89,06; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 84,59; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 127,26; Subsektor Peternakan (NTP-T) 112,28; dan Subsektor Perikanan (NTN) 106,00.
Hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadinya deflasi perdesaan di Sulawesi Barat pada Desember 2011 sebesar 0,12 persen, yang secara umum dikarenakan adanya penurunanan indeks harga pada dua kelompok pengeluaran yaitu kelompok pengeluaran bahan makanan -0,63 persen dan kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olah raga -0,07 persen. Sedangkan lima kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi dimana kelompok perumahan 0,52 persen, kelompok makanan jadi 0,51 persen, kelompok sandang 0,16 persen, kelompok transportasi dan komunikasi 0,16 persen, dan kelompok kesehatan 0,07 persen.
Inflasi di daerah perdesaan terjadi di 28 provinsi, tertinggi di Jawa Timur 0,58 persen dan terendah di Papua Barat 0,02 persen. Sementara itu, empat provinsi lainnya mengalai deflasi di daerah perdesaan, tertinggi di Bengkulu -0,20 persen dan terendah di Sumatera Selatan -0,02 persen.
Untuk skala nasional, NTP bulan Desember 2011 sebesar 105,75 dan mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,37 persen.