Tanggal Rilis | : | 3 Juni 2013 |
Ukuran File | : | 0.65 MB |
Abstraksi
Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat Mei 2013 sebesar 104,89 naik 0,24 persen dibandingkan NTP April 2013 yang sebesar 104,64. Selain itu, NTP menurut subsektor tercatat untuk subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 88,07; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 88,43; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 132,01; Subsektor Peternakan (NTP-T) 112,94; dan Subsektor Perikanan (NTN) 106,64.
Hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadinya inflasi perdesaan di Sulawesi Barat pada Mei 2013 sebesar 0,29 persen, yang secara umum dipicu oleh naiknya indeks harga semua kelompok pengeluaran yaitu kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,30 persen, kelompok pengeluaran makanan jadi sebesar 0,45 persen, kelompok pengeluaran perumahan 0,08 persen, kelompok pengeluaran sandang 0,09 persen, kelompok pengeluaran kesehatan 0,16 persen, kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,48 persen, dan kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi 0,20 persen.
Inflasi di daerah perdesaan terjadi di 17 provinsi, tertinggi di Maluku 0,60 persen dan terendah di Kepulauan Riau 0,01 persen. Sedangkan sebanyak 15 provinsi mengalami deflasi perdesaan, tertinggi Kalimantan Selatan -0,46 persen dan terendah Sumatera Barat -0,02 persen. Sulawesi Barat yang mengalami inflasi sebesar 0,29 persen, menempati urutan kedua dari 17 provinsi yang mengalami inflasi perdesaan
Untuk skala nasional, NTP bulan Mei 2013 sebesar 104,95 dan mengalami deflasi perdesaan sebesar 0,03 persen.