Deflasi Month to Month di Sulawesi Barat Capai 1,08 Persen pada Januari 2025

Mamuju, 3 Februari 2025 – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat mencatat deflasi month to month (m-to-m) sebesar 1,08 persen pada Januari 2025. Hal ini menunjukkan adanya penurunan harga secara umum dibandingkan bulan sebelumnya. Deflasi ini terutama dipengaruhi oleh penurunan harga beberapa komoditas utama, seperti tarif listrik, bawang merah, ikan katamba, ikan cakalang, dan minyak goreng.

Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Tina Wahyufitri, dalam siaran persnya pada Kamis (3/2/2025), mengungkapkan bahwa deflasi tersebut menjadi indikator penting dalam memahami dinamika harga di Sulawesi Barat. 

“Penurunan harga pada beberapa komoditas utama berkontribusi terhadap deflasi yang terjadi di Januari 2025. Meski demikian, ada pula komoditas yang mengalami kenaikan harga dan menyumbang inflasi, seperti ikan layang, cabai merah, cabai rawit, beras, dan cumi-cumi,” ujarnya.

Secara tahunan (year on year/y-on-y), Provinsi Sulawesi Barat mengalami inflasi sebesar 0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,63. Inflasi terjadi di Mamuju sebesar 1,37 persen dengan IHK 104,67, sedangkan Kabupaten Majene mengalami deflasi sebesar 0,34 persen dengan IHK 106,24.

Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil terhadap inflasi y-on-y meliputi makanan, minuman, dan tembakau (4,38 persen), pakaian dan alas kaki (1,25 persen), serta perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,61 persen). Sebaliknya, beberapa kelompok mengalami penurunan, termasuk perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (-10,11 persen), serta kesehatan (-1,39 persen).

BPS Sulawesi Barat akan terus memantau perkembangan harga di berbagai sektor dan memastikan ketersediaan data yang akurat bagi para pemangku kebijakan dan masyarakat. 

“Kami berharap informasi ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam merumuskan kebijakan yang tepat guna menjaga stabilitas ekonomi,” tutup Tina.