Deflasi Month to Month di Sulawesi Barat Capai 0,48 Persen pada Maret 2025 - Berita - Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat

FAQ Website (KLIK DISINI) || Anda dapat menyampaikan Pengaduan Whistle Blowing System kepada kami DISINI

Nilai dan sampaikan apresiasi/saran/pengaduan terhadap layanan kami  KLIK DISINI

Deflasi Month to Month di Sulawesi Barat Capai 0,48 Persen pada Maret 2025

Deflasi Month to Month di Sulawesi Barat Capai 0,48 Persen pada Maret 2025

3 Maret 2025 | Kegiatan Statistik Lainnya


Mamuju, 3 Maret 2025 – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat mengumumkan bahwa Provinsi Sulawesi Barat mengalami deflasi sebesar 0,48 persen secara month to month (m-to-m) pada Februari 2025. Hal ini turut berkontribusi terhadap deflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,55 persen. Deflasi ini dipengaruhi oleh penurunan harga pada beberapa kelompok pengeluaran utama, terutama kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.


Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri, menjelaskan bahwa salah satu faktor utama penyebab deflasi adalah turunnya tarif listrik, serta harga beberapa komoditas pangan seperti bawang merah, tomat, daging ayam ras, dan ayam hidup. 


“Deflasi yang terjadi pada Februari 2025 ini menunjukkan adanya penurunan harga pada beberapa sektor utama yang berkontribusi besar terhadap pengeluaran rumah tangga,” ujarnya.


Secara lebih rinci, Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sulawesi Barat tercatat sebesar 105,12. Kabupaten Majene mengalami deflasi sebesar 0,63 persen dengan IHK sebesar 105,48, sementara Kabupaten Mamuju justru mengalami inflasi sebesar 0,39 persen dengan IHK sebesar 104,56.


Meskipun beberapa kelompok pengeluaran mengalami penurunan indeks, terdapat pula kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga, seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang meningkat sebesar 4,04 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang naik sebesar 2,34 persen. Komoditas yang menyumbang inflasi m-to-m pada Februari 2025 antara lain beras, ikan cakalang, emas perhiasan, cabai merah, dan bayam.


Tina juga menambahkan bahwa dinamika harga yang terjadi di daerah ini mencerminkan pola konsumsi masyarakat serta faktor musiman yang memengaruhi pasokan dan permintaan. 


“Kami akan terus memantau pergerakan harga dan memberikan data yang akurat untuk mendukung kebijakan ekonomi yang lebih baik. Masyarakat dan para pemangku kepentingan diharapkan dapat memanfaatkan data ini sebagai acuan dalam pengambilan keputusan,” tutupnya.


Dengan adanya data terbaru ini, BPS Sulbar mengimbau para pemangku kebijakan dan masyarakat untuk terus memantau perkembangan harga, terutama pada komoditas yang memberikan pengaruh signifikan terhadap tingkat inflasi dan deflasi di daerah ini.


Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat (BPS-Statistics of Sulawesi Barat Province)Jl. RE Martadinata No. 10

Mamuju

Mailbox : bps.sulbar@bps.go.id

WhatsApp: 0822-9338-2522

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik