BPS Sulbar Gelar Sosialisasi Pencegahan Judi Online, Ungkap Dampak Merusak yang Mengintai

Mamuju – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga kesejahteraan pegawai dengan menggelar sosialisasi pencegahan dan penanggulangan judi online. Kegiatan yang diikuti seluruh pegawai BPS se-Sulawesi Barat ini menyoroti secara mendalam dampak buruk judi daring yang dapat merusak berbagai aspek kehidupan. (28/10).

"Judi online bukan sekadar permainan yang menyenangkan," tegas Brigpol Muhammad Ishak dari Subdit 5 Ditreskrimsus Polda Sulbar. 

"Ini adalah jebakan yang licik dan dapat menghancurkan masa depan seseorang. Ketergantungan pada judi online dapat menyebabkan masalah keuangan yang serius, mulai dari utang menumpuk hingga kehilangan aset berharga," jelasnya.

Lebih lanjut, Ishak menjelaskan bahwa dampak judi online tidak hanya berhenti pada masalah finansial. 

"Stres, kecemasan, depresi, dan gangguan tidur adalah beberapa masalah kesehatan mental yang sering dialami oleh para pecandu judi," ungkapnya. 

"Kondisi ini dapat mengganggu hubungan sosial, produktivitas kerja, bahkan memicu tindakan kriminal sebagai upaya untuk mendapatkan uang untuk terus berjudi," kata Ishak.

Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri, turut menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya judi online. 

"Kami ingin melindungi pegawai kami dari bahaya yang mengintai," ujarnya. 

"Sosialisasi ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan bekal pengetahuan agar mereka dapat menghindari jerat judi online," kata Tina.

Tina berharap, melalui sosialisasi ini, seluruh pegawai BPS Sulbar dapat menjadi agen perubahan dalam lingkungannya. 

"Saya ingin melihat pegawai BPS Sulbar tidak hanya terhindar dari bahaya judi online, tetapi juga aktif dalam mengkampanyekan hidup sehat dan bebas dari segala bentuk kecanduan," ungkapnya. 

"Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan masyarakat yang lebih baik," tandasnya.