Tanggal Rilis | : | 2 Desember 2013 |
Ukuran File | : | 0.65 MB |
Abstraksi
Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat November 2013 sebesar 104,44 meningkat 0,13 persen dibandingkan NTP Oktober 2013 yang sebesar 104,31. Selain itu, NTP menurut subsektor tercatat untuk subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 82,53; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 89,82; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 138,20; Subsektor Peternakan (NTP-T) 113,82; dan Subsektor Perikanan (NTN) 105,78.
Hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadinya deflasi perdesaan di Sulawesi Barat pada November 2013 sebesar 0,17 persen, yang secara umum dipicu oleh turunnya indeks harga kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 0,53 persen. Sementara enam kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi, dimana kelompok pengeluaran makanan jadi sebesar 0,01 persen, kelompok pengeluaran perumahan 0,34 persen, kelompok pengeluaran sandang 0,34 persen, kelompok pengeluaran kesehatan 0,30 persen, kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,10 persen, dan kelompok pengeluaran transportasi dan komunikasi 0,41 persen.
Inflasi di daerah perdesaan terjadi di 23 provinsi, tertinggi di Sulawesi Utara 0,68 persen dan terendah di Daerah Istimewa Yogyakarta 0,01 persen. Sementara itu, deflasi terjadi di 9 provinsi, tertinggi di Lampung -0,33 persen dan terendah di Kalimantan Barat -0,03 persen. Sulawesi Barat menempati urutan ketiga tertinggi dari 9 provinsi yang mengalami deflasi
Untuk skala nasional, NTP bulan November 2013 sebesar 105,15 dan mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,14 persen.