Deflasi di Kota Mamuju Pada April 2013 Sebesar 0,48 Persen - Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat

FAQ Website (KLIK DISINI)

Mari bergabung dengan BPS melalui Pengadaan CASN Tahun 2024, info selengkapnya KLIK DISINI

Nilai dan sampaikan apresiasi/saran/pengaduan terhadap layanan kami  KLIK DISINI

Deflasi di Kota Mamuju Pada April 2013 Sebesar 0,48 Persen

Tanggal Rilis : 1 Mei 2013
Ukuran File : 0.81 MB

Abstraksi

Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 66 kota di Indonesia pada bulan April 2013, menunjukkan bahwa 28 kota mengalami inflasi dan 38 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Padang Sidempuan 0,81 persen dengan IHK 139,62 dan terendah di Kendari 0,01 persen dengan IHK 141,43, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Maumere 1,20 persen dengan IHK 155,34 dan terendah di Tanjung Pinang 0,01 persen dengan IHK 137,42. Dengan deflasi sebesar 0,48 persen dan IHK 139,54, Mamuju menempati urutan ke-11 tertinggi dari kota-kota yang mengalami deflasi.

Mamuju mengalami inflasi tahun kalender (Desember 2012 – April 2013) sebesar 0,94 persen dan laju inflasi “year on year” (April 2012 – April 2013) sebesar 3,59 persen.

Indonesia pada bulan April 2013 mengalami deflasi sebesar 0,09 persen, dengan IHK 138,64. Laju inflasi tahun kalender Indonesia (Desember 2012 – April 2013) sebesar 2,32 persen dan laju inflasi “year on year” ” (April 2012 – April 2013) sebesar 5,57 persen.

Deflasi di Mamuju pada April 2013 terutama disebabkan oleh penurunan indeks harga konsumen yang sangat signifikan pada kelompok bahan makanan, yaitu sebesar -1,97 persen. Sementara itu, enam kelompok pengeluaran yang lainnya mengalami peningkatan indeks harga konsumen, antara lain: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,30 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,03 persen, kelompok sandang 0,18 persen, kelompok kesehatan 0,15 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,04 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,02 persen.

Penurunan pada kelompok bahan makanan, hanya disebabkan oleh penurunan empat sub kelompok, yaitu: sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya -0,04 persen, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya -0,86 persen, sub kelompok ikan diawetkan -0,83 persen dan sub kelompok bumbu-bumbuan -16,30 persen. Namun penurunan yang signifikan pada sub kelompok bumbu-bumbuan dengan andil inflasi sebesar -0,69 persen, mampu membuat kelompok bahan makanan bahkan secara umum Mamuju mengalami deflasi.

Komoditi yang dominan memberi andil inflasi adalah: bawang merah 0,08 persen, ikan cakalang 0,05 persen, serta ikan bandeng, ikan layang, ikan katamba, cabe rawit, gula pasir dan rokok kretek masing-masing 0,02 persen. Sementara itu, komoditi yang dominan menekan laju inflasi adalah: bawang putih -0,76 persen, serta cabe merah, daging ayam ras dan wortel -0,02 persen.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat (BPS-Statistics of Sulawesi Barat Province)Jl. RE Martadinata No. 10

Mamuju

Mailbox : bps.sulbar@bps.go.id

WhatsApp: 0822-9338-2522

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik