Tanggal Rilis | : | 2 April 2012 |
Ukuran File | : | 0.16 MB |
Abstraksi
Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat Maret 2012 sebesar 104,11 naik 0,57 persen dibandingkan NTP Februari 2012 yang sebesar 103,52. Selain itu, NTP menurut subsektor tercatat untuk subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 89,64; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 85,08; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 129,84; Subsektor Peternakan (NTP-T) 111,72; dan Subsektor Perikanan (NTN) 104,53.
Hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadinya inflasi perdesaan di Sulawesi Barat pada Maret 2012 sebesar 0,19 persen, yang secara umum dikarenakan adanya kenaikan indeks harga pada semua kelompok pengeluaran yaitu kelompok pengeluaran perumahan 0,51 persen, kelompok makanan jadi 0,49 persen, kelompok sandang 0,27 persen, kelompok kesehatan 0,04 persen, kelompok bahan makanan 0,03 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,01 persen, dan kelompok transportasi dan komunikasi 0,01 persen.
Inflasi di daerah perdesaan terjadi di 25 provinsi, tertinggi di Maluku 0,88 persen dan terendah di Maluku Utara 0,05 persen. Inflasi harga perdesaan di Sulawesi Barat menempati urutan ke 13 dari 25 provinsi. Sementara tujuh provinsi lainnya mengalami deflasi, tertinggi di Nusa Tenggara Barat 0,35 persen dan terendah di Jawa Barat 0,02 persen.
Untuk skala nasional, NTP bulan Maret 2012 sebesar 104,68 dan mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,15 persen.