Tanggal Rilis | : | 1 Maret 2012 |
Ukuran File | : | 0.16 MB |
Abstraksi
Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Barat Februari 2012 sebesar 103,52 turun 0,03 persen dibandingkan NTP Januari 2012 yang sebesar 103,55. Selain itu, NTP menurut subsektor tercatat untuk subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 88,39; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 84,66; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 129,15; Subsektor Peternakan (NTP-T) 111,52; dan Subsektor Perikanan (NTN) 104,89.
Hasil pemantauan harga konsumen perdesaan menunjukkan terjadinya inflasi perdesaan di Sulawesi Barat pada Februari 2012 sebesar 0,57 persen, yang secara umum dikarenakan adanya kenaikan indeks harga pada lima kelompok pengeluaran yaitu kelompok pengeluaran bahan makanan 0,99 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,61 persen, kelompok makanan jadi 0,42 persen, kelompok kesehatan 0,42 persen, dan kelompok sandang 0,19 persen. Sedangkan dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi dimana kelompok perumahan -0,48 persen dan kelompok transportasi dan komunikasi -0,02 persen.
Inflasi di daerah perdesaan terjadi di 30 provinsi, tertinggi di Bali 0,81 persen dan terendah di Sumatera Selatan 0,02 persen. Inflasi harga perdesaan di Sulawesi Barat menempati urutan ke 10 dari 30 provinsi . Sementara dua provinsi lainnya mengalami deflasi yaitu Lampung -0,12 persen dan Riau -0,03 persen.
Untuk skala nasional, NTP bulan Februari 2012 sebesar 105,10 dan mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,46 persen.