Tanggal Rilis | : | 18 Juli 2010 |
Ukuran File | : | 0.8 MB |
Abstraksi
Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 66 kota di Indonesia pada bulan Juni 2010, terdapat 63 kota yang mengalami inflasi dan 3 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jambi 3,23 persen dengan IHK 123,18 dan terendah di Sorong 0,14 persen dengan IHK 138,14, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manado 1,07 persen dengan IHK 118,96 dan terendah di Kendari 0,06 persen dengan IHK 123,46. Sementara itu, dengan inflasi sebesar 1,36 persen dan IHK 123,13 Mamuju menempati urutan ke-16 diantara kota-kota yang mengalami inflasi. Laju inflasi Kota Mamuju tahun 2010 (Desember 2009 – Juni 2010) sebesar 1,45 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Juni 2009 – Juni 2010) sebesar 3,56 persen. Sementara itu untuk skala Nasional, pada bulan Juni 2010 di Indonesia terjadi inflasi sebesar 0,97 persen, dengan IHK 119,86. Laju inflasi Indonesia tahun 2010 (Desember 2009 – Juni 2010) sebesar 2,42 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Juni 2009 – Juni 2010) adalah 5,05 persen. Inflasi di Mamuju pada Juni 2010 secara umum disebabkan oleh peningkatan indeks harga konsumen pada empat kelompok barang dan jasa berikut: kelompok bahan makanan 4,62 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,70 persen; kelompok sandang 0,38 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,12 persen. Sementara itu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dan kelompok kesehatan masing-masing mengalami penurunan 0,09 persen dan 0,91 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks harga. Peningkatan yang signifikan pada kelompok bahan makanan diakibatkan oleh besarnya andil inflasi pada sub kelompok ikan segar dan sub kelompok bumbu-bumbuan yaitu masing-masing sebesar 0,71 persen dan 0,27 persen. Sedangkan peningkatan yang juga cukup signifikan pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar diakibatkan oleh besarnya andil inflasi pada sub kelompok biaya tempat tinggal yaitu sebesar 0,17 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi adalah: ikan segar cakalang 0,47 persen, kontrak rumah 0,17 persen, ikan segar layang 0,10 persen, cabe rawit dan tomat sayur masing-masing 0,09 persen, cabe merah, ikan segar bandeng dan bawang putih masing-masing 0,05 persen, ikan segar tongkol dan bawang merah masing-masing 0,04 persen, serta udang basah, seng dan emas perhiasan masing-masing 0,03 persen. Sementara itu, komoditi yang memberikan sumbangan inflasi namun bernilai negatif adalah: bedak, tepung terigu dan gula pasir masing-masing -0,02 persen, serta nangka muda, minyak goreng, besi beton, sabun mandi, keramik dan telur itik masing-masing -0,01 persen.