Tanggal Rilis | : | 20 Juni 2010 |
Ukuran File | : | 0.91 MB |
Abstraksi
Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 66 kota di Indonesia pada bulan Mei 2010, terdapat 58 kota yang mengalami inflasi dan 8 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Maumer 1,51 persen dengan IHK 130,75 dan terendah di Jambi dan Lhokseumawe 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 119,33 dan 118,85, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manokwari 1,61 persen dengan IHK 131,87 dan terendah di Banda Aceh dan Ambon 0,07 persen dengan IHK masing-masing sebesar 117,36 dan 120,52. Sementara itu, dengan inflasi sebesar 0,40 persen dan IHK 121,48 Mamuju menempati urutan ke-24 diantara kota-kota yang mengalami inflasi. Laju inflasi Kota Mamuju tahun 2010 (Desember 2009 – Mei 2010) sebesar 0,09 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Mei 2009 – Mei 2010) sebesar 2,26 persen. Sementara itu untuk skala Nasional, pada bulan Mei 2010 di Indonesia terjadi inflasi sebesar 0,29 persen, dengan IHK 118,71. Laju inflasi Indonesia tahun 2010 (Desember 2009 – Mei 2010) sebesar 1,44 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Mei 2009 – Mei 2010) adalah 4,16 persen. Inflasi di Mamuju pada Mei 2010 secara umum disebabkan oleh peningkatan indeks harga konsumen pada enam kelompok barang dan jasa berikut: kelompok bahan makanan 1,19 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,12 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,18 persen; kelompok sandang 0,51 persen; kelompok kesehatan 0,71 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,07 persen. Sementara itu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks harga konsumen sebesar -0,17 persen. Peningkatan yang signifikan pada kelompok bahan makanan diakibatkan oleh besarnya andil inflasi pada sub kelompok ikan segar dan sub kelompok bumbu-bumbuan yaitu masing-masing sebesar 0,17 persen dan 0,14 persen. Sedangkan peningkatan yang juga cukup signifikan pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar diakibatkan oleh besarnya andil inflasi pada sub kelompok biaya tempat tinggal yaitu sebesar 0,03 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi adalah: ikan segar bandeng 0,23 persen, bawang putih 0,11 persen, besi beton, parfum dan panci masing-masing 0,04 persen, ikan segar tongkol dan emas perhiasan masing-masing 0,03 persen, gula pasir, bawang merah, nagka muda dan bayam masing-masing 0,02 persen, serta susu untuk bayi, kangkung, wortel, susu bubuk, susu kental manis, kacang panjang, upah pembantu rumahtangga, kacang hijau, ikan asin belah dan susu untuk balita masing-masing 0,01 persen. Sementara itu, komoditi yang memberikan sumbangan inflasi namun bernilai negatif adalah: ikan segar cakalang 0,07 persen, beras -0,05 persen, telepon seluler -0,03 persen, serta ayam hidup dan shampo masing-masing -0,02 persen.