PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN SULAWESI BARAT TRIWULAN I TAHUN 2010
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan dari triwulan IV/2009 ke triwulan I/2010 tumbuh sebesar 10,42 persen (q-to-q), sedangkan apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2009 mengalami pertumbuhan sebesar 10,71 persen (y-on-y).
Besaran PDRB Triwulan I Sulawesi Barat pada tahun 2010 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 2.426,73 milyar sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 1.133,68 milyar.
Tiga sektor ekonomi mengalami pertumbuhan tertinggi pada Triwulan I 2010 (q-to-q) ini adalah sektor pertanian yang tumbuh sebesar 24,11 persen, menyusul sektor listrik, gas, dan air bersih tumbuh sebesar 16,97 persen, diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh sebesar 4,78 persen. Sementara untuk pertumbuhan (y-on-y) tertinggi yakni sektor pertambangan dan penggalian tumbuh sebesar 42,98 persen, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran tumbuh 20,14 persen dan sektor angkutan dan komunikasi tumbuh 17,55 persen.
Kinerja ekonomi terburuk baik (q-to-q) maupun (y-on-y) terjadi pada sektor konstruksi yang mengalami kontraksi sebesar -28,16 persen dan minus 15,28 persen.
PDRB atas dasar harga konstan 2000 menurut penggunaan, pertumbuhan tertinggi pada triwulan I tahun 2010 (q-to-q) terjadi pada komponen ekspor sebesar 10,29 persen. Selanjutnya, impor dan pengeluaran konsumsi rumahtangga tumbuh sebesar 4,63 persen dan 1,58 persen. Pengeluaran konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto masing-masing tumbuh sebesar minus 6,22 persen dan minus 20,44 persen.
Secara riil, pada triwulan I 2010 terjadi peningkatan (y-on-y) pada semua komponen PDRB menurut penggunaan kecuali komponen PMTB yang tumbuh sebesar minus 10,15 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor sebesar 28,70 persen. Selanjutnya, impor sebesar 15,57 persen, pengeluaran konsumsi rumahtangga sebesar 7,49 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 4,53 persen.
Di sisi penggunaan, sebagian besar PDRB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumahtangga sebesar 65,01 persen. Impor dan konsumsi pemerintah masing-masing mendapat porsi sebesar 22,78 persen dan 20,03 persen. Sementara itu, ekspor dan PMTB masing-masing hanya sebesar 13,30 persen dan 12,16 persen.
Pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 2000 pulau Sulawesi (q to q) sebesar minus 2,77 persen dan y on y sebesar 8,23 persen.