Tanggal Rilis | : | 21 September 2008 |
Ukuran File | : | 0.47 MB |
Abstraksi
; Pada bulan Juli 2008, NTP Sulawesi Barat masing-masing subsektor tercatat sebesar 89,32 untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P), 90,32 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 131,28 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R), 100,68 untuk Subsektor Peternakan (NTP-T) dan 99,63 untuk Subsektor Perikanan (NTN). Sedangkan NTP Provinsi Sulawesi Barat sebesar 101,68 mengalami penurunan sebesar 1,04 persen bila dibandingkan NTP bulan Juni 2008 yang mencapai 102,75. ; Pada bulan Juli 2008, terjadi inflasi daerah pedesaan di Provinsi Sulawesi Barat sebesar 1,73 persen karena kenaikan indeks harga beberapa kelompok pengeluaran, sebagai berikut: bahan makanan (2,16%); makanan jadi, minuman dan rokok (0,19%); perumahan (2,22%); sandang (1,15%); kesehatan (0,43%); pendidikan, rekreasi dan olah raga (2,10%); serta transportasi dan komunikasi (3,07%). ; Dari 32 Provinsi yang tercakup dalam penghitungan NTP, seluruhnya mengalami inflasi di daerah pedesaan. Provinsi yang mengalami inflasi tertinggi adalah Papua sebesar 3,12 persen sedangkan yang terendah adalah Maluku Utara sebesar 0,35 persen. Provinsi Sulawesi Barat menempati urutan ke-14 diantara provinsi-provinsi yang mengalami inflasi di daerah pedesaan Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan