NILAI TUKAR PETANI SEPTEMBER 2008 SULAWESI BARAT SEBESAR 104,50

; Pada bulan September 2008, NTP Provinsi Sulawesi Barat sebesar 104,50 mengalami kenaikan sebesar 2,81 persen bila dibandingkan NTP bulan Agustus 2008 yang mencapai 101,64. Sedangkan NTP menurut subsektor tercatat sebesar 90,44 untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P), 91,72 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 135,25 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R), 103,47 untuk Subsektor Peternakan (NTP-T) dan 106,12 untuk Subsektor Perikanan (NTN). ; Selain penghitungan NTP dilakukan pula penghitungan inflasi pedesaan. Dari 32 Provinsi yang tercakup dalam penghitungan NTP, tercatat 2 provinsi mengalami deflasi; Kepulauan Bangka Belitung (-0,20%), dan Bali (-0,31%). Sedangkan 30 provinsi lainnya mengalami inflasi, yang tertinggi adalah Sulawesi Tenggara sebesar 2,01 persen dan yang terendah adalah Riau sebesar 0,06 persen. Sulawesi Barat dengan inflasi sebesar 1,24 persen menempati urutan ke-8 diantara provinsi-provinsi yang mengalami inflasi di daerah pedesaan. ; Pada bulan September 2008, terjadinya inflasi daerah pedesaan di Provinsi Sulawesi Barat diakibatkan oleh kenaikan indeks harga beberapa kelompok pengeluaran, sebagai berikut : bahan makanan (2,18%); makanan jadi, minuman dan rokok (0,13%); perumahan (-0,32%); sandang (3,30%); kesehatan (1,09%); pendidikan, rekreasi dan olah raga (-0,91%); serta transportasi dan komunikasi (0,69%). Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk