BPS Sulbar Menyelenggarakan Pelatihan Petugas SPD-PMTB 2024

Mamuju, 14 Juni 2024 – BPS Sulbar menyelenggarakan pelatihan petugas Survei Penyusunan Disagregasi Pembentukan Modal Tetap Bruto tahun 2024 (SPD-PMTB 2024) selama 3 hari efektif secara hybrid. Dua hari dilaksanakan secara daring pada Senin dan Selasa (10-11/6) dan sehari dilaksanakan secara luring di Hotel Maleo Mamuju, Kamis (13/6). Peserta pelatihan terdiri atas petugas provinsi dan semua kabupaten se-Sulbar. Acara dibuka oleh Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri.

Dalam sambutannya pada pembukaan pelatihan, Tina menyampaikan apresiasi kepada Kepala BPS kabupaten dan penanggung jawab kegiatan yang telah menyelesaikan semua kegiatan Keneracaan tahun sebelumnya dengan baik. Beliau juga berpesan tentang pentingnya selalu meningkatkan kualitas data sehingga bisa menyediakan data sesuai tujuannya. “Tujuan penyediaan Data Disagregasi PMTB guna mendukung pencapaian Prioritas Nasional ke-1, yaitu Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan, sehingga penting untuk selalu memperhatikan kualitas data,” jelas Tina.

Beliau juga mengingatkan bahwa metode nonprobability sampling SPD-PMTB memungkinkan bias, sehingga dibutuhkan informasi tambahan dari lapangan, meski tentunya pemilihan sampel sudah mempertimbangkan keterwakilan informasi di lapangan. “SPD-PMTB 2024 terdiri atas 10 jenis kuesioner dengan jumlah sampel yang lebih sedikit dari tahun sebelumnya, tetapi tetap mengutamakan keterwakilan informasi mengenai PMTB bangunan maupun nonbangunan,” lanjut Tina.

Pelatihan berjalan dengan lancar selama 3 hari efektif dengan diskusi yang interaktif dipandu oleh Instruktur Nasional, M. Fajar Firmansyah. Hasil pelatihan cukup memuaskan dengan nilai rata-rata 89,19, nilai terendah 80,13 dan tertinggi 99,00. Hasil ini juga sesuai dengan target Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri, minimal 75 bagi mitra dan minimal 80 bagi organik BPS.

M. La’bi, ketua tim Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sulbar berpesan kepada peserta pelatihan bahwa survei neraca sedikit berbeda dari survei lain. Diperlukan kesabaran dalam pengisian dan perlu wawancara indepth agar diperoleh informasi menyeluruh. Beliau juga berpesan agar menjaga kesehatan dan selalu berkoordinasi saat menemui permasalahan di lapangan. “Semoga semuanya senantiasa sehat dan selalu berkoordinasi saat menemukan permasalahan di lapangan,” tutup beliau. (*)