Tanggal Rilis | : | 5 Februari 2013 |
Ukuran File | : | 0.81 MB |
Abstraksi
Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Barat triwulan IV tahun 2012 sebesar 4,00 lebih cepat dari triwulan III tahun 2012 yang terkontraksi hingga 0,03 persen. Jika dibandingkan triwulan yang sama tahun 2011 terlihat jika perekonomian Sulawesi Barat mengalami pertumbuhan hingga 8,16 persen. Dengan demikian pada tahun 2012 perekonomian Sulawesi Barat melaju dengan kecepatan 9,01 persen.
Besaran aktivitas ekonomi Sulawesi Barat pada triwulan IV atas dasar harga berlaku dan harga konstan 2000 masing-masing sebesar 3.795,63 miliar rupiah dan 1.469,52 miliar rupiah. Sedangkan total aktivitas ekonomi Sulawesi Barat tahun 2012 atas dasar harga berlaku sebesar 14.407,64 miliar rupiah dan 5.704,33 miliar rupiah atas dasar harga konstan 2000.
Pada triwulan IV tahun 2012 (q to q) sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi adalah konstruksi sebesar 29,15 persen. Sementara penyumbang pertumbuhan tertinggi adalah sektor jasa sebesar 2,35 persen yang tumbuh 12,53 persen. Secara tahunan pada tahun 2012, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor jasa yang melaju di 20,00 persen. Sementara sektor pertanian yang berada pada urutan keenam tertinggi dari seluruh sektor ekonomi justru menjadi mesin pertumbuhan dengan sumbangsih sebesar 3,21 persen.
Tiga sektor ekonomi penyumbang perekonomian pada triwulan IV tahun 2012 (ADHB) adalah sektor pertanian (42,73 persen); sektor jasa-jasa (22,04 persen) dan sektor perdagangan, hotel dan restoran (13,52 persen). Hal serupa juga terjadi pada angka tahunan, dimana ketiga sektor tersebut menjadi share terbesar dalam penciptaan aktivitas ekonomi Sulawesi Barat dengan besaran masing-masing 47,43 persen; 19,26 persen dan 13,06 persen.
Dari sisi penggunaan, pada tahun 2012 sebagian besar PDRB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumahtangga, yaitu sebesar 65,54 persen. Kemudian sisanya digunakan untuk konsumsi pemerintah 28,51 persen, pembentukan modal tetap bruto atau investasi fisik 11,98 persen, ekspor 18,27 persen (bertanda +) dan impor 24,43 persen(bertanda -).
Semua komponen PDRB penggunaan mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2012. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada konsumsi pemerintah 13,02 persen, diikuti oleh ekspor 6,83 persen, konsumsi rumah tangga 6,16 persen, impor 5,28 persen dan PMTB sebesar 3,24 persen.
PDRB per-kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2012 mencapai Rp 11,84 juta, lebih tinggidibandingkan dengan tahun 2010 yang sebesar Rp 10,83 juta.