Tanggal Rilis | : | 2 April 2012 |
Ukuran File | : | 0.25 MB |
Abstraksi
Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 66 kota di Indonesia pada bulan Maret 2012, terdapat 34 kota mengalami inflasi dan 32 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon 1,33 persen dengan IHK 137,57dan terendah di Malang 0,01 persen dengan IHK 130,50, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Jayapura 1,44 persen dengan IHK 126,38 dan terendah di Pekanbaru 0,03 persen dengan IHK 130,20. Dengan deflasi sebesar 0,14 persen dan IHK 134,57 Mamuju menempati urutan ke-25 diantara kota-kota yang mengalami deflasi.
Laju inflasi Kota Mamuju Tahun 2012 (Desember 2011 – Maret 2012) sebesar 0,54 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Maret 2011 – Maret 2012) sebesar 3,81 persen.
Sementara itu, Indonesia pada bulan Maret 2012 mengalami inflasi sebesar 0,07 persen, dengan IHK 131,05. Laju inflasi Indonesia Tahun 2012 (Desember 2011 – Maret 2012) sebesar 0,88 persen, sedangkan laju inflasi “year on year” (Maret 2011 – Maret 2012) sebesar 3,97 persen.
Deflasi di Mamuju pada Maret 2012 terutama disebabkan oleh penurunan indeks harga konsumen pada tiga kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan -0,72 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga -0,06 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,02 persen, sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, kelompok sandang dan kelompok kesehatan mengalami peningkatan harga, masing-masing 0,23 persen, 0,08 persen, 0,07 persen dan 0,12 persen.
Penurunan yang signifikan pada kelompok bahan makanan, terutama disebabkan oleh andil deflasi pada sub kelompok sayur-sayuran, sub kelompok buah-buahan dan sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya, masing-masing -0,09 persen, -0,07 persen dan -0,06 persen. Sementara itu, peningkatan yang signifikan pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, terutama disebabkan oleh besarnya andil inflasi pada sub kelompok makanan jadi sebesar 0,39 persen.
Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi adalah : ikan tongkol 0,15 persen, bayam 0,04 persen, tempat tidur 0,02 persen dan martabak 0,02 persen. Sementara itu, komoditi yang dominan memberikan andil deflasi adalah : beras dan tomat buah masing-masing -0,07 persen, telur ayam ras -0,06 persen, kacang panjang -0,04 persen, daging ayam ras -0,03 persen, ikan bandeng, kangkung, bawang putih, nangka muda dan ikan layang masing-masing -0,02 persen.