Tanggal Rilis | : | 22 November 2009 |
Ukuran File | : | 1.42 MB |
Abstraksi
TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT, TRIWULAN III 2009 Rata-rata Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang di Sulawesi Barat triwulan III tahun 2009 sekitar 13,26 persen. Artinya, rata-rata banyaknya kamar terpakai dari seluruh kamar yang tersedia hanya sebesar 13,26 persen. Tingkat Penghunian Kamar (Room Occupancy Rate) Hotel Berbintang yang tertinggi terjadi pada Bulan Juli sebesar 18,73 persen, sedangkan yang terendah sebesar 10,04 persen pada Bulan Agustus 2009. TPK Hotel Berbintang pada triwulan III lebih rendah bila dibandingkan dengan triwulan II yang sebesar 28,06 persen. Rata-rata TPK Akomodasi Lainnya sekitar 38,28 persen, lebih tinggi 25,02 poin dibandingkan dengan rata-rata TPK Hotel Berbintang pada periode yang sama (triwulan III 2009). TPK Akomodasi Lainnya tertinggi terjadi Bulan September sebesar 38,51 persen dan yang terendah terjadi pada Bulan Agustus sebesar 37,85 persen. TPK Akomodasi Lainnya pada triwulan III lebih besar daripada triwulan II dengan selisih 0,39 persen. Rata-rata lama menginap tamu asing pada klasifikasi Hotel Berbintang selama triwulan III tahun 2009, sebesar 1,29 hari atau lebih rendah 0,96 poin dibandingkan rata-rata lama menginap tamu nusantara yang sebesar 2,25 hari. Selanjutnya, pada klasifikasi Akomodasi Lainnya rata-rata lama menginap tamu asing sebesar 1 hari atau lebih rendah 1,35 poin dibandingkan tamu nusantara dengan rata-rata lama menginap 2,35 hari. Dengan demikian rata-rata lama menginap tamu asing pada Hotel Berbintang berbeda pola dengan dengan rata-rata lama menginap tamu asing pada Akomodasi Lainnya (rata-rata lama menginap tamu asing pada Hotel Berbintang lebih tinggi tetapi pada Akomodasi Lainnya lebih rendah dibandingkan rata-rata lama menginap tamu nusantara). Guest Per Room (GPR) atau angka Rata-rata Tamu per Kamar untuk Hotel Berbintang dalam triwulan III tahun 2009 sebesar 3,07 orang, sedangkan GPR Akomodasi Lainnya yang sebesar 1,81 orang. Hal ini berarti bahwa rata-rata kamar yang terjual pada klasifikasi Hotel Berbintang dihuni oleh 3,07 orang, sedangkan pada klasifikasi Akomodasi Lainnya rata-rata kamar yang terjual dihuni oleh 1,81 orang lebih rendah dibandingkan GPR Hotel Berbintang. Bila dibandingkan dengan triwulan II, GPR Hotel Berbintang pada triwulan III lebih tinggi 1,38 persen, sedangkan GPR Akomodasi Lainnya pada triwulan III lebih tinggi 0,12 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 35/11/76/Th. III, 2 November 2009 1 Tingkat Penghunian Kamar (Room Occupancy Rate) pada klasifikasi Hotel Berbintang pada triwulan III periode Juli sampai September 2009 cukup berfluktuasi. TPK tertinggi sebesar 18,73 persen terjadi pada Bulan Juli dan yang terendah pada Bulan Agustus sebesar 10,04 persen. Bila dibandingkan dengan angka rata-rata TPK periode yang sama tahun 2008, maka terlihat adanya penurunan dari 26,12 menjadi 13,26 persen untuk hotel berbintang, sedangkan untuk akomodasi lainnya mengalami peningkatan dari 32,78 persen menjadi 38,28 persen. Perkembangan TPK Hotel Berbintang triwulan III tahun 2009 berbeda pola dengan triwulan III tahun 2008. Hal ini dapat dilihat pada periode Juli-September tahun 2009 cenderung mengalami penurunan dari 18,73 persen pada Bulan Juli menurun menjadi 11,03 persen pada Bulan September, tetapi pada periode yang sama tahun 2008, periode Juli-September terus mengalami peningkatan, yaitu dari 20,22 persen pada Bulan Juli menjadi 31,38 persen pada Bulan September. Sementara itu, secara rata-rata Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang triwulan III tahun 2009, lebih kecil dibandingkan TPK periode yang sama tahun 2008, hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata kamar yang terpakai setiap malam dari seluruh kamar yang tersedia di Hotel Berbintang pada triwulan III tahun 2009 lebih sedikit dibandingkan triwulan III tahun 2008, masing-masing sebesar 13,26 persen dan 26,12 persen.