TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT, TRIWULAN II 2009 A. Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK)

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT, TRIWULAN II 2009  Rata-rata Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Berbintang di Sulawesi Barat triwulan II tahun 2009 sekitar 28,06 persen. Artinya, rata-rata banyaknya kamar terpakai dari seluruh kamar yang tersedia hanya sebesar 28,06 persen. Tingkat Penghunian Kamar (Room Occupancy Rate) Hotel Berbintang yang tertinggi terjadi pada Bulan Juni sebesar 52,16 persen, sedangkan yang terendah sebesar 11,02 persen pada Bulan April 2009. TPK Hotel Berbintang pada triwulan II lebih kecil bila dibandingkan dengan triwulan I yaitu sebesar 31,60 persen.  Rata-rata TPK Akomodasi Lainnya sekitar 37,89 persen, lebih tinggi 9,83 poin dibandingkan dengan rata-rata TPK Hotel Berbintang pada periode yang sama (triwulan II 2009). TPK Akomodasi Lainnya tertinggi terjadi Bulan Juni sebesar 42,51 persen dan yang terendah terjadi pada Bulan Mei sebesar 33,84 persen. TPK Akomodasi Lainnya pada triwulan II lebih besar daripada triwulan I dengan selisih 5,9 persen.  Rata-rata lama menginap tamu asing pada klasifikasi Hotel Berbintang selama triwulan II tahun 2009, sebesar 2,4 hari atau lebih tinggi 0,2 poin dibandingkan rata-rata lama menginap tamu nusantara yang sebesar 2,2 hari. Selanjutnya, pada klasifikasi Akomodasi Lainnya rata-rata lama menginap tamu asing sebesar 1,1 hari atau lebih rendah 0,77 poin dibandingkan tamu nusantara dengan rata-rata lama menginap 1,87 hari. Dengan demikian rata-rata lama menginap tamu asing pada Hotel Berbintang berbeda pola dengan dengan rata-rata lama menginap tamu asing pada Akomodasi Lainnya (rata-rata lama menginap tamu asing pada Hotel Berbintang lebih tinggi tetapi pada Akomodasi Lainnya lebih rendah dibandingkan rata-rata lama menginap tamu nusantara).  Guest Per Room (GPR) atau angka Rata-rata Tamu per Kamar untuk Hotel Berbintang dalam triwulan II tahun 2009 sebesar 1,69 orang, sama dengan GPR Akomodasi Lainnya yang sebesar 1,69 orang. Hal ini berarti bahwa rata-rata kamar yang terjual pada klasifikasi Hotel Berbintang dihuni oleh 1,69 orang, sama pada klasifikasi Akomodasi Lainnya rata-rata kamar yang terjual dihuni oleh 1,69 orang. Bila dibandingkan dengan triwulan I, GPR Hotel Berbintang pada triwulan II lebih tinggi 0,08 persen, tetapi GPR Akomodasi Lainnya pada triwulan II lebih rendah 0,10 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No. 26/08/76/Th. III, 3 Agustus 2009 1 Tingkat Penghunian Kamar (Room Occupancy Rate) pada klasifikasi Hotel Berbintang periode April sampai Juni 2009 cukup berfluktuasi. TPK tertinggi sebesar 52,16 persen pada Bulan Juni dan yang terendah pada Bulan April sebesar 11,02 persen atau selisih sebesar 41,14 poin. Bila dibandingkan dengan angka rata-rata TPK periode yang sama tahun 2008, maka terlihat adanya penurunan dari 29,33 menjadi 28,06 persen untuk hotel berbintang, sedangkan untuk akomodasi lainnya mengalami peningkatan dari 34,73 persen menjadi 37,89 persen. Perkembangan TPK Hotel Berbintang triwulan II tahun 2009 berbeda pola dengan triwulan II tahun 2008. Hal ini dapat dilihat pada periode April-Juni tahun 2009 terus-menerus mengalami peningkatan dari 11,02 persen pada Bulan April meningkat menjadi 52,16 persen pada Bulan Juni, tetapi pada periode yang sama tahun 2008, periode April-Mei mengalami penurunan, selanjutnya periode Mei-Juni mengalami peningkatan. Sementara itu, secara rata-rata Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang triwulan II tahun 2009, lebih kecil dibandingkan TPK periode yang sama tahun 2008, hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata kamar yang terpakai setiap malam dari seluruh kamar yang tersedia di Hotel Berbintang pada triwulan II tahun 2009 lebih sedikit dibandingkan triwulan II tahun 2008, masing-masing sebesar 28,06 persen dan 29,33 persen.