GAMBARAN PEREKONOMIAN SULAWESI BARAT TRIWULAN II 2009

Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan dari triwulan I/2009ke triwulan II/2009 tumbuh sebesar 0,37 persen (q-to-q), sedangkan apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2008 mengalami pertumbuhan sebesar 10,90 persen (y-on-y). ; 

Besaran PDRB Sulawesi Barat pada triwulan II tahun 2009 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 2.237,84 milyar sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 1.058,59 milyar. ; 

Tiga sektor ekonomi mengalami pertumbuhan tertinggi pada Triwulan II 2009 (q-to-q) ini adalah sektor industri pengolahan yang tumbuh sebesar 10,41 persen, diikuti oleh sektor listrik, gas dan air bersih yang tumbuh sebesar 9,93 persen dan sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh 6,23 persen. Sementara untuk pertumbuhan (y-on-y,) tertinggi terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh sebesar 47,48 persen menyusul oleh sektor angkutan dan komunikasi yang tumbuh 44,43 persen, dan sektor bangunan yang tumbuh 34,96 persen. ; 

Sektor pertanian pada triwulan II/2009 merupakan sektor ekonomi yang mempunyai kinerja terburuk, yang ditandai dengan mengalami pertumbuhan ekonomi masing-masing sebesar minus 2,94 persen (q-t-q) dan minus 2,92 persen (y-on-y). ; 

Semua komponen PDRB penggunaan mengalami pertumbuhan positif pada triwulan II/2009 (q-to-q). Tiga komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi yakni ekspor yang meningkat sebesar 11,84 persen. Selanjutnya impor dan PMTB masing-masing tumbuh sebesar 5,38 persen dan 4, 47 persen. ; 

Secara riil, pada triwulan II 2009 (y-on-y) terjadi peningkatan pada semua komponen PDRB menurut penggunaan. Pertumbuhan ini terutama terjadi pada ekspor yang tumbuh sebesar 29,78 persen. Selanjutnya, konsumsi pemerintah sebesar 21,15 persen dan PMTB juga mengalami pertumbuhan yang tinggi sebesar 20,78 persen, impor sebesar 12,39 persen, dan konsumsi rumahtangga tumbuh sekitar 7,90 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2008. ; 

Dari sisi penggunaan, sebesar 66,66 persen pendapatan digunakan untuk konsumsi rumahtangga. Komponen konsumsi pemerintah dan impor masing-masing mendapat porsi sebesar 22,70 persen dan 22,31 persen. Sementara itu, porsi ekspor dan PMTB sebesar 17,74 persen dan 15,50 persen