TINGKAT KEMISKINAN DI SULAWESI BARAT KONDISI BULAN MARET TAHUN 2008 - Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat

FAQ Website (KLIK DISINI)

Mari bergabung dengan BPS melalui Pengadaan CASN Tahun 2024, info selengkapnya KLIK DISINI

Nilai dan sampaikan apresiasi/saran/pengaduan terhadap layanan kami  KLIK DISINI

TINGKAT KEMISKINAN DI SULAWESI BARAT KONDISI BULAN MARET TAHUN 2008

Tanggal Rilis : 20 Juli 2008
Ukuran File : 0.43 MB

Abstraksi

BPS PROVINSI SU LAWESI BARAT No. 17 /07/76/Th. II, 01 Juli 2008 TINGKAT KEMISKINAN DI SULAWESI BARAT KONDISI BULAN MARET TAHUN 2008 RINGKASAN ; Jumlah penduduk miskin (penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan berada di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Sulawesi Barat pada bulan Maret 2008 sebesar 171,1 ribu orang, turun sekitar 18.800 orang jika dibandingkan dengan keadaan bulan Maret 2007. Meskipun demikian, jumlah sebesar hampir 171 ribu penduduk tersebut masih cukup besar bagi Sulawesi Barat yang penduduknya masih sangat sedikit (sekitar 1 jutaan) ; Demikian juga dengan angka relatif (persentase) penduduk miskin selama periode tersebut turun cukup significant, yaitu 2,30 persen, dari 19,03 persen pada bulan Maret 2007 menjadi sekitar 16,73 persen pada bulan Maret 2008. ; Secara total penduduk miskin di Sulawesi Barat menurun, baik daerah perkotaan maupun perdesaan. Jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan turun sebesar 2,26 persen, dan di daerah perkotaan turun sebesar 2,39 persen. Selama periode Maret 2007-Maret 2008, penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang sebesar 12.000 orang, sementara di daerah perkotaan turun sekitar 6.800 orang. Salah satu penyebab turunnya penduduk miskin perkotaan yang lebih lambat dibanding perdesaan karena tingkat kehidupan dikota lebih rentan terhadap pengaruh fluktuasi harga dibanding penduduk di perdesaan hal ini bisa dilihat dari garis kemiskinan daerah perkotaan yang cenderung lebih tinggi dari garis kemiskinan di perdesaan. ; Selama periode Maret 2007-Maret 2008, Garis Kemiskinan naik sebesar 8,32 persen, yaitu dari Rp.135.242,- per kapita per bulan pada Maret 2007 menjadi Rp.146.492,- per kapita per bulan pada Maret 2008. Meski demikian ternyata tidak menambah jumlah penduduk yang jatuh ke bawah garis kemiskinan. Ini berarti daya beli masyarakat Sulawesi Barat dalam periode tersebut relatif meningkat. Ini tercermin dari meningkatnya produksi dan membaiknya harga beberapa komoditi perkebunan (terutama kakao dan kelapa sawit) dalam periode tersebut. ; Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan, yaitu 82 persen berbanding 18 persen. ; Daerah perkotaan cukup rentan terhadap perubahan harga pada komoditi makanan dalam mempengaruhi garis kemiskinan, karena orang kota cenderung membeli bahan makanan, sedangkan di daerah perdesaan kebanyakan diperoleh dari hasil produksi sendiri, sehingga tidak begitu terpengaruh. ; Pada periode Maret 2007-Maret 2008, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan naik meskipun tidak signifikan. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin menjauh dari garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin melebar. Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Barat No.17/07/76/Th. II, 01 Juli 2008 1
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Barat (BPS-Statistics of Sulawesi Barat Province)Jl. RE Martadinata No. 10

Mamuju

Mailbox : bps.sulbar@bps.go.id

WhatsApp: 0822-9338-2522

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik