BPS Sulbar dan Dinas Pangan Bahas Inflasi di Dialog RRI Mamuju

Mamuju, 8 Mei 2025 – BPS Provinsi Sulawesi Barat bersama Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat hadir sebagai narasumber dalam dialog interaktif yang diselenggarakan oleh RRI Mamuju pada Kamis (8/5). Dialog bertajuk “Inflasi Sulbar Tembus 4 Besar Nasional – Apa yang Terjadi?” ini membahas perkembangan inflasi serta langkah kolaboratif yang dapat dilakukan untuk pengendalian harga di daerah.

Dalam pemaparannya, Plt. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat menyampaikan bahwa Provinsi Sulawesi Barat mencatatkan inflasi tahunan sebesar 3,36 persen pada April 2025, tertinggi keempat secara nasional. Inflasi bulanan tercatat sebesar 1,51 persen, dan inflasi tahun kalender (Januari–April 2025) sebesar 2,15 persen.

“Secara bulanan, inflasi didorong oleh kenaikan harga pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Sementara secara tahunan, kelompok makanan, minuman, dan tembakau masih menjadi penyumbang utama,” jelasnya.

Komoditas yang paling dominan mempengaruhi inflasi tahunan Sulawesi Barat adalah ikan-ikanan, terutama ikan layang, ikan cakalang, dan ikan selar, yang memiliki andil besar terhadap pengeluaran rumah tangga di wilayah pesisir.

“Inflasi ini banyak dipengaruhi faktor musiman, terutama menjelang Idulfitri, serta dinamika pasokan di lapangan. Pengendaliannya membutuhkan kolaborasi lintas sektor, baik dari sisi produksi, distribusi, maupun konsumsi,” lanjutnya.

BPS juga menekankan pentingnya pemanfaatan data statistik seperti Indeks Harga Konsumen (IHK) sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan pengendalian inflasi yang tepat sasaran dan berkelanjutan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat dalam sesi yang sama menyampaikan bahwa berbagai langkah telah dilakukan untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan, di antaranya pelaksanaan pasar murah, pemanfaatan cadangan pangan pemerintah, serta mendorong produksi pangan lokal melalui program lumbung pangan dan urban farming.

Siaran ini ditayangkan secara langsung melalui kanal Facebook RRI Mamuju dan mendapat respons positif dari masyarakat. Dialog ini menjadi salah satu bentuk sinergi antara lembaga statistik dan sektor pangan dalam menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan di Sulawesi Barat.