BPS Sulbar Ungkap Data Inflasi dan Kerawanan Pangan di High Level Meeting TPID

Mamuju – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat memberikan pemaparan penting mengenai inflasi dan kerawanan pangan dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Barat, yang berlangsung di Hotel Grand Maleo & Convention Mamuju, Kamis (5/12).

Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri, mengungkapkan bahwa inflasi tahunan (yoy) Provinsi Sulawesi Barat pada bulan November 2024 tercatat sebesar 1,18 persen. Angka ini perlu mendapat perhatian serius dari TPID guna menjaga agar inflasi tetap berada dalam kisaran target pemerintah yang dipatok pada 2,5±1 persen. 

“TPID dapat mencermati komoditas yang memberikan andil inflasi secara berulang, karena inflasi di Sulawesi Barat banyak didominasi oleh faktor musiman. Secara historis komoditas yang berpotensi menyumbang inflasi pada bulan Desember, seperti angkutan udara, telur ayam ras, cabai rawit, cabai merah, ikan segar, tomat dan beberapa komoditas lainnya,”  terang Tina.

Dalam kesempatan yang sama, Tina juga memaparkan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 yang menunjukkan bahwa prevalensi kerawanan pangan di Sulawesi Barat masih berada di atas target nasional. 

“Sulawesi Barat berada pada angka 6,26 persen berada di atas target yang dicanangkan RPJMN 2020-2024 yaitu diharapkan pada tahun 2024 mencapai target 5 persen. Hal ini mungkin bisa menjadi dasar bagi perencanaan untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Sulawesi Barat,” tambah Tina.

HLM TPID Sulawesi Barat ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, pihak perbankan, dan instansi terkait lainnya. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dalam pengendalian inflasi dan pemenuhan kebutuhan pangan yang lebih stabil di Sulawesi Barat.