• Perekonomian Sulawesi Barat triwulan I-2021 yang diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 11,47 triliun rupiah, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai 7,92 triliun rupiah.
• Ekonomi Sulawesi Barat triwulan I-2021 mengalami kontraksi sebesar 1,20 persen jika dibanding dengan triwulan yang sama pada tahun 2020 (y-on-y). Pengurangan nilai tambah yang terjadi pada beberapa kategori lapangan usaha menyebabkan perekonomian terkontraksi, walaupun terjadi pertumbuhan nilai tambah pada ketegori lainnya. Sumber kontraksi ekonomi terbesar terjadi pada kategori jasa pendidikan yang disusul oleh kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan, serta kategori kontruksi. Sementara dari sisi pengeluaran, sumber kontraksi ekonomi didominasi oleh penurunan PMTB.
• Ekonomi Sulawesi Barat triwulan I-2021 mengalami kontraksi sebesar 2,73 persen dibanding triwulan IV-2020 (q-to-q). Jika ditinjau dari sisi lapangan usaha, sumber kontraksi ekonomi terbesar dialami oleh kategori administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib serta kategori jasa pendidikan. Jika ditinjau dari segi pengeluaran, sumber kontraksi ekonomi didominasi oleh penurunan pengeluaran konsumsi pemerintah.
• Pada skala regional di Kawasan Sulawesi Maluku Papua, pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan I-2021 (y-on-y) terjadi di Papua sebesar 14,28 persen. Adapun Sulawesi Barat mengalami kontraksi 1,20 persen, menempati posisi kedelapan dari sepuluh provinsi.