Mamuju - BPS Sulbar menjadi narasumber pada rapat asistensi dan supervisi LPPD yang diselenggarakan oleh Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sulawesi Barat. Kegiatan yang dilaksanakan pada pada Senin (1/4/2024) di Hotel Aflah Mamuju ini, mengundang seluruh perwakilan pemerintah kabupaten se-Sulawesi Barat. Selain BPS, narasumber juga berasal dari Kemendagri yang hadir secara daring, kemudian narasumber lain dari BPKP dan Bapperida Sulbar.
Eka Khaerandy Oktafianto, statistisi muda BPS Sulbar, dalam materinya menyampaikan tentang pentingnya mencermati indikator makro. Eka menyampaikan tentang data IPM, TPT, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan data makro lainnya. Beliau menjelaskan tentang tahapan pengumpulan data dan fenomena dalam pengumpulan data tersebut. “Salah satu indikator yang menggambarkan pembangunan secara umum adalah IPM, IPM di Sulbar berkategori sedang dan menuju kategori tinggi,” jelas Eka.
Beliau juga menyampaikan secara singkat tentang 8 tahapan pada GSBPM dan pentingnya satu data dalam mencermati setiap data yang dihasilkan. “Tahapan GSBPM diperlukan untuk menjaga kualitas data yang kita kumpulkan, selain itu prinsip satu data menekankan agar tidak ada kegiatan statistik yang berulang,” lanjut Eka.
Kegiatan dilanjutkan satu per satu dengan pemateri lain, dari Kemendagri, BPKP, dan Bapperida. Moderator menyimpulkan bahwa dalam pemenuhan LPPD digunakan data utama adalah dari BPS sedangkan data yang belum bisa disediakan BPS, dikumpulkan sendiri oleh instansi terkait dengan pendampingan dari BPS. (*)