[Mamuju, 2 Januari 2024] – Pada hari ini, bertempat di aula BPS Provinsi Sulawesi Barat, telah diselenggarakan kegiatan sosialisasi hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2022. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Diskominfopers Sulbar, Bappeda Sulbar, dan sejumlah wartawan Sulbar.
Dalam acara tersebut, Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Tina Wahyufitri menyampaikan materi mengenai hasil SBH 2022 yang menjadi dasar dalam menghitung inflasi yang akan dirilis setiap bulannya oleh BPS, dimulai dari bulan Januari 2024.
Gambaran Singkat Survei Biaya Hidup 2022 (SBH)
SBH 2022 dilaksanakan untuk menangkap perubahan pola konsumsi masyarakat dari tahun 2018 hingga tahun 2022. Faktor-faktor seperti perkembangan teknologi, krisis, dan dinamika pasar menjadi alasan pelaksanaan survei ini.
Dikatakan bahwa SBH menjadi kunci penting dalam menghasilkan data inflasi yang akurat, karena bobot komoditas yang digunakan dalam perhitungan inflasi diperoleh dari hasil survei ini.
Tujuan Pelaksanaan SBH 2022
Ada empat tujuan utama dari pelaksanaan SBH 2022, yaitu:
Memperbarui tahun dasar Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 2018 menjadi 2022, Memperoleh paket komoditas dan diagram timbang IHK, Mendapatkan data dasar nilai konsumsi, Mendapatkan keterangan tentang keadaan sosial ekonomi rumah tangga. Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri menekankan bahwa SBH ini menjadi landasan untuk menghasilkan data inflasi yang berkualitas.
Hasil Survei Biaya Hidup 2022
Hasil SBH 2022 mencakup paket komoditas, diagram timbang, dan Indeks Harga Konsumen tahun dasar 2022. Cakupan survei ini melibatkan 150 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, termasuk dua kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat, yaitu Mamuju dan Majene.
Dibandingkan dengan SBH 2018, cakupan wilayah dan sampel rumah tangga secara nasional mengalami peningkatan signifikan, dari 90 kabupaten/kota menjadi 150 kabupaten/kota, dan dari 141.600 rumah tangga menjadi 240.000 rumah tangga.
Pola Konsumsi dan Perubahan Bobot Nilai Konsumsi
Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri menguraikan perubahan pola konsumsi masyarakat Sulawesi Barat selama 4 tahun terakhir. Terjadinya pergeseran preferensi dan prioritas dalam mengkonsumsi barang dan jasa menjadi latar belakang dilakukannya SBH 2022.
Hasil Diagram Timbang SBH 2022 menunjukkan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau masih mendominasi pola konsumsi masyarakat Sulawesi Barat, dengan bobot sebesar 38,02 persen.
Perbedaan Pola Konsumsi Antar Kabupaten
Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri juga menyoroti perbedaan pola konsumsi antara kabupaten Majene dan Mamuju. Masyarakat di kabupaten Majene lebih memprioritaskan konsumsi kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman, sementara masyarakat di Mamuju cenderung lebih konsumtif terhadap barang dan jasa lainnya.
Komoditas dengan Bobot Tertinggi
Berikutnya, disampaikan 10 komoditas dengan bobot tertinggi untuk Provinsi Sulawesi Barat, kabupaten Mamuju, dan kabupaten Majene. Terlihat bahwa komoditas dominan yang dikonsumsi relatif mirip di ketiga wilayah, namun ada variasi dalam urutan dan bobotnya.
Kesimpulan dan Penggunaan Hasil SBH 2022
Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri menutup materi dengan menyampaikan bahwa hasil SBH 2022 akan digunakan pada penghitungan Inflasi Januari 2024 yang akan dirilis pada tanggal 1 Februari 2024. Diharapkan hasil survei ini dapat memperbarui bobot komoditas dan meningkatkan kualitas data inflasi.
Acara sosialisasi ini diakhiri dengan harapan agar informasi yang disampaikan dapat dipahami dan bermanfaat bagi masyarakat.