Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini, terkait indeks harga konsumen Februari 2023, nilai tukar petani Februari 2023, perkembangan pariwisata Januari 2023, transportasi Januari 2023, perkembangan perdagangan luar negeri Januari 2023, dan Luas Panen dan Produksi Padi 2022 (Angka Tetap). Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Tina Wahyufitri, pada hari Rabu, 1 Maret 2023.
Berikut disampaikan ringkasan data-data tersebut:
I. Februari 2023 Mamuju mengalami inflasi Year on Year (yoy) sebesar 4,54 persen
Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 90 kota di Indonesia pada bulan Februari 2023, inflasi year on year (yoy) tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 7,88 persen dengan IHK sebesar 120,04 dan terendah terjadi di Waingapu sebesar 3,57 persen dengan IHK sebesar 112,74. Inflasi yoy di Mamuju sebesar 4,54 persen dengan IHK sebesar 114,79.
Inflasi yoy di Kota Mamuju terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,08 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,63 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,29 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 10,11 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,60 persen; kelompok transportasi sebesar 20,13 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,83 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,62 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,05 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,80 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,53 persen.
Tingkat inflasi month to month (mtm) Februari 2023 sebesar 0,16 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) atau tahun kalender Februari 2023 sebesar 0,79 persen.
II. Februari 2023, Nilai Tukar Petani Sulawesi Barat sebesar 117,25, Naik 0,69% dibandingkan Januari 2023
NTP adalah perbandingan It terhadap Ib yang digunakan untuk menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.
Mulai Januari 2020 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dari tahun dasar 2012=100 menjadi tahun dasar 2018=100. Kedua jenis indeks tersebut merupakan komponen dalam penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP). Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan pola produksi, biaya produksi, dan konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan. Pada tahun dasar 2018=100 terjadi peningkatan cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib dibandingkan dengan tahun dasar 2012=100.
NTP Sulawesi Barat Februari 2023 sebesar 117,25 atau naik 0,69 persen dibandingkan NTP Januari 2023 yang sebesar 116,44. Peningkatan NTP disebabkan oleh It yang mengalami peningkatan sedangkan Ib mengalami penurunan, dimana It tercatat naik sebesar 0,45 persen sementara Ib turun sebesar 0,24 persen.
NTP menurut subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 96,35; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 109,02; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 135,71; Subsektor Peternakan (NTP-T) 93,81; dan Subsektor Perikanan (NTN-P) 108,34.
III. Bulan Januari 2023, TPK Hotel Klasifikasi Bintang adalah 20,23 % dan TPK Akomodasi Lainnya adalah 17,02 persen
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Klasifikasi Bintang di Provinsi Sulawesi Barat periode bulan Januari 2023 sebesar 20,23 persen. TPK tersebut mengalami penurunan sebesar 9,69 poin jika dibandingkan dengan periode bulan Desember 2022 yang tercatat sebesar 29,92 persen.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Akomodasi Lainnya di Provinsi Sulawesi Barat periode bulan Januari 2023 sebesar 17,02 persen. TPK tersebut mengalami penurunan sebesar 5,62 poin jika dibandingkan dengan periode bulan Desember 2022 yang tercatat sebesar 22,64 persen.
Rata-Rata lama menginap tamu Nusantara periode bulan Januari 2023 pada Hotel Klasifikasi Bintang tercatat sebesar 1,22 hari atau mengalami peningkatan sebesar 0,02 hari jika dibandingkan periode bulan Desember 2022 yang tercatat sebesar 1,20 hari. Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu asing tercatat sebesar 1,00 hari atau tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan kondisi bulan lalu.
Rata-rata jumlah tamu per kamar Hotel Klasifikasi Bintang pada periode bulan Januari 2023 tercatat sebesar 1,84 orang atau mengalami penurunan sebesar 0,07 poin jika dibandingkan periode bulan Desember 2022 yang tercatat sebesar 1,91 orang. Sementara itu, Rata-rata jumlah tamu per kamar Akomodasi Lainnya pada periode bulan Januari 2023 tercatat sebesar 2,08 orang atau mengalami peningkatan sebesar 0,29 poin jika dibandingkan periode bulan Desember 2022 yang tercatat sebesar 1,79 orang.
IV. Pada Januari 2023, jumlah pesawat berangkat dan datang sebanyak 44 dan 44 pesawat serta jumlah kapal datang dan berangkat sebanyak 154 kapal
Jumlah penumpang pesawat yang berangkat pada bulan Januari 2023 tercatat sebanyak 1.815 penumpang, mengalami penurunan sebesar 33,08 persen dibanding Desember 2022 yang tercatat sebesar 2.712 penumpang.
Jumlah penumpang pesawat yang datang pada bulan Januari 2023 tercatat sebanyak 1.719 penumpang, mengalami penurunan sebesar 36,33 persen dibanding Desember 2022 yang tercatat sebesar 2.700 penumpang.
Jumlah penumpang kapal yang berangkat pada bulan Januari 2023 tercatat sebanyak 1.156 penumpang, mengalami peningkatan sebesar 25,93 persen dibanding Desember 2022 yang tercatat sebesar 918 penumpang.
Jumlah penumpang kapal yang datang pada bulan Januari 2023 tercatat sebanyak 638 penumpang, mengalami penurunan sebesar 21,81 persen dibanding Desember 2022 yang tercatat sebesar 816 penumpang.
V. Selama Januari 2023 nilai ekspor Provinsi Sulawesi Barat mencapai US$ 28,43 juta, dan nilai impor di Provinsi Sulawesi Barat mencapai US$ 0,59 juta
Nilai ekspor Provinsi Sulawesi Barat pada bulan Januari 2023 mencapai US$ 28,43 juta, turun 40,58 persen dibanding bulan Desember 2022. Kondisi yang sama jika dibandingkan bulan Januari 2022 dimana terjadi penurunan sebesar 59,39 persen.
Lemak & minyak hewani/nabati merupakan komoditas ekspor utama Provinsi Sulawesi Barat selama bulan Januari 2023 dengan kontribusi sebesar 92,18 persen dari total ekspor Provinsi Sulawesi Barat.
Tiongkok menjadi negara tujuan utama terbesar ekspor Provinsi Sulawesi Barat selama bulan Januari 2023 dengan kontribusi sebesar 38,60 persen.
Secara kumulatif, nilai ekspor Provinsi Sulawesi Barat turun sebesar 59,39 persen, dari US$ 70,01 juta (Januari-Januari 2022) menjadi US$ 28,43 juta (Januari-Januari 2023).
Selama bulan Januari 2023, impor Provinsi Sulawesi Barat tercatat sebesar US$ 0,59 juta.
Secara kumulatif, nilai impor Provinsi Sulawesi Barat turun sebesar 7,38 persen, dari US$ 0,64 juta (Januari-Januari 2022) menjadi US$ 0,59 juta (Januari-Januari 2023).
Data statistik perdagangan luar negeri, merupakan hasil kompilasi data transaksi perdagangan antar negara, baik transaksi ekspor maupun impor. Data statistik ekspor merupakan data realisasi dari transaksi perdagangan yang bersumber pada dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). Sedangkan data statistik impor, bersumber pada dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB). Dokumen disahkan oleh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC). Dalam penyusunannya, jenis komoditas dikelompokkan berdasarkan klasifikasi Harmonized System (HS) sebagaimana pada Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI). Disamping itu, juga berisi informasi mengenai lalu lintas transportasi perdagangan di pelabuhan muat barang ekspor ke negara tujuan dan pelabuhan bongkar dari negara asal barang impor.