Tim Kerja Nerwilis BPS Sulbar menyelenggarakan Konsultasi Serentak Daerah (Konserda) PDRB se-Sulbar di Hotel Maleo, Mamuju. Pembukaan dilaksanakan pagi Rabu (8/2/2023) yang dibuka secara resmi oleh Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri.
Peserta berjumlah 27 orang yang terdiri atas Tim Nerwilis BPS Sulbar, peserta PDRB menurut lapangan usaha dan pengeluaran masing-masing dari setiap kabupaten, dan dua orang pendamping dari BPS RI, serta peserta eksternal dari BAPPEDA dan BPKPD.
Ketua Tim Nerwilis, M. La’bi, menyampaikan laporan bahwa sebagian besar peserta masih termasuk baru di Nerwilis, sehingga perlunya kesungguhan bagi setiap peserta untuk mengikuti kegiatan.
“Ke depan kita membutuhkan dukungan dari pimpinan untuk dilakukan pembinaan System National Accounts (SNA) 2008 yang menjadi dasar penghitungan PDB/PDRB saat ini, mengingat baru dua orang dari Sulbar yang pernah mengikutinya,” sambung M. La’bi dalam laporannya.
Dalam sambutannya, Tina Wahyufitri, menyampaikan apresiasi atas capaian-capaian Tim Nerwilis selama tahun 2022 dan berharap agar bisa terus dipertahankan pada posisi teratas. Tina juga menekankan bahwa ke depan akan semakin banyak tantangan, sehingga kolaborasi adalah kunci agar bisa terus beradaptasi dengan baik.
“Proses mematangkan proses bisnis harus terus dilakukan agar bagaimana yang kita lakukan bisa mendukung hal-hal yang menjadi prioritas pemerintah, relevansi dari apa yang kita kerjakan harus dilihat apa sudah menjawab kebutuhan peemrintah,” lanjut Tina.
Sementara itu, peserta dari pihak eksternal juga diberi bekal materi tentang bagaimana PDRB dihitung dan menjadi dasar evaluasi untuk kinerja kebijakan pemerintah. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari efektif, lebih memanfaatkan peran BAPPEDA dan BPKPD sebagai mitra dalam pemanfaatan data dan penyedia data utama. Terhadap mereka dilakukan diskusi mendalam.
Ada pun peserta Konserda dari BPS kabupaten se-Sulbar melakukan rekonsiliasi PDRB agar diperoleh kesepahaman data dasar yang digunakan serta melihat fenomena yang terjadi di setiap kabupaten yang menggerakkan perekonomian.
Rekonsiliasi ini didampingi oleh masing-masing satu orang tim neraca pengeluaran dan neraca produksi dari BPS RI.
“Meskipun peserta rekonsiliasi masih tergolong baru di Neraca, teman-teman semua pada dasarnya sudah bisa mengikuti rekonsiliasi dengan cukup baik, meski kegiatan capacity building juga masih dibutuhkan untuk terus menambah wawasan bagi semuanya,” terang Riu, salah satu pendamping dari BPS RI.
Kegiatan berakhir pada Jumat sore (10/2/2023) dengan hasil yang menyisakan diskrepansi yang cukup kecil. M. La’bi mengapresiasi semua upaya peserta Konserda dan berharap agar semuanya bisa menjawab tantangan-tantangan yang diberikan dengan kinerja yang lebih baik lagi. (Ard)
Penulis: Dwi Ardian | Editor: Haryo Satriaji