BPS Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan Rapat Koordinasi Registrasi Sosial Ekonomi di Provinsi (Rakorda Regsosek) selama dua hari efektif, pada 14 September 2022 hingga 15 September 2022 di Grand Maleo Hotel, Mamuju. Peserta berasal dari tim BPS kabupaten se-Provinsi Sulawesi Barat dan beberapa OPD terkait.
Pada hari pertama dimulai dengan kegiatan pembukaan, dilanjutkan dengan paparan Kepala BPS RI yang disampaikan oleh Karo SDM. Kegiatan lainnya adalah pemaparan dari Kepala BAPPEDA, Kepala Kanwil DJPb, internalisasi GEBRAK dan SOBAT, serta di akhir kegiatan pemaparan utama mengenai Internalisasi Regsosek.
Karo SDM, Atas Parlindungan Lubis, menyampaikan bahwa visi besar dari Regsosek adalah mengintegrasikan data perlindungan dan jaminan sosial antarlembaga dan kementerian. “Visi besar Regsosek adalah mewujudkan satu data perlindungan sosial, mengintegrasikan sistem informasi, dan pemetaan terpusat,” terang beliau.
Pemaparan Kepala BAPPEDA Provinsi Sulawesi Barat, Junda Maulana, menjelaskan mengenai pentingnya penguatan satu data program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat. “Tentu kita sama-sama menyadari bahwa pembangunan tanpa perencanaan dan data yang baik maka tidak akan berjalan efektif, olehnya itu BAPPEDA menyusun berbagai program untuk mendukung penyediaan data,” jelas Junda.
Sementara itu, pada sesi kedua setelah istirahat, disampaikan materi internalisasi GEBRAK (Gerakan BPS Sulawesi Barat Antikorupsi) dan SIPMAS (Sistem Informasi Pengelolaan Mitra Andalan Statistik) oleh Dina Srikandi dan Suwarti. Selanjutnya, ada materi dari Kepala Kanwil DJPb Sulawesi Barat, M. Syaibani. Syaibani menjelaskan mengenai evaluasi penyerapan anggaran pada Work unit BPS se-Sulawesi Barat. Beliau juga mengapresiasi secara umum Work unit BPS yang dianggapnya berada di atas koridor yang benar dan meminta untuk terus meningkatkan kinerja.
Pada hari kedua, dilanjutkan dengan acara pleno pemaparan strategi pelaksanaan Regsosek dari semua Kepala BPS Kabupaten se-Sulawesi Barat. Satu per satu kepala BPS kabupaten memaparkan strateginya yang dimoderatori oleh Misnawati Mansur. Semua kabupaten memiliki strategi masing-masing yang tentunya bisa ditiru oleh kabupaten lain untuk kesuksesan pelaksanaan Regsosek.
“Kami dari sejak awal melibatkan pemerintah desa dalam proses perekrutan, di mana para petugas harus mendapat rekomendasi dari desa tempat wilayahnya bertugas serta memastikan mereka memiliki integritas yang bagus,” terang Mukrabin, Executing officer. Kepala BPS Kabupaten Majene yang juga diamini oleh kepala BPS kabupaten lain.
Acara penutupan dilaksanakan pada malam hari dengan ditutp oleh Executing officer. Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Markus Uda. “Regsosek adalah kegiatan superprioritas, di mana kita semua harus berkontribusi secara nyata,” Markus menekankan. Beliau juga menyampaikan bahwa strategi sukses Regsosek adalah dengan koordinasi dan komunikasi yang terbangun dengan baik.
Berbagai hiburan dari kolaborasi peserta BPS kabupaten se-Sulawesi Barat. Ada hiburan tari zaman asal Aceh, ada persembahan lagu-lagu daerah, serta flashmob yang melibatkan banyak pegawai. Acara berakhir dengan bekal yang dibawa pulang semua peserta yang tentunya untuk kesuksesan pelaksanaan pendataan awal Regsosek 2022. (*Ardian)