Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini, terkait indeks harga konsumen April 2022, nilai tukar petani April 2022, perkembangan pariwisata Maret 2022, transportasi Maret 2022, perkembangan perdagangan luar negeri Maret 2022, pertumbuhan ekonomi Triwulan I 2022, dan perkembangan tenaga kerja Februari 2022. Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Agus Gede Hendrayana Hermawan, pada live streaming Senin, 9 Mei 2022.
I. Pada April 2022, Mamuju mengalami inflasi sebesar 0,71 persen
Inflasi di kota Mamuju terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,14 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,07 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,10 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 1,30 persen; kelompok transportasi 2,11 persen, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,06 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok kesehatan 1,45 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,61 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,03 persen.
Tingkat perubahan indeks tahun kalender pada April 2022 di Mamuju mencatatkan terjadinya inflasi 2,50 persen dan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (April 2022 terhadap April 2021) menunjukkan adanya inflasi 4,17 persen.
Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 90 kota di Indonesia pada bulan April 2022, menunjukkan bahwa seluruh kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,58 persen dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 0,22 persen.
II. April 2022, Nilai Tukar Petani Sulawesi Barat sebesar 127,24. Turun 2,08% dibandingkan Maret 2022
NTP adalah perbandingan It terhadap Ib yang digunakan untuk menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.
Mulai Januari 2020 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dari tahun dasar 2012=100 menjadi tahun dasar 2018=100. Kedua jenis indeks tersebut merupakan komponen dalam penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP). Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan pola produksi, biaya produksi, dan konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan. Pada tahun dasar 2018=100 terjadi peningkatan cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib dibandingkan dengan tahun dasar 2012=100.
NTP Sulawesi Barat April 2022 sebesar 127,24 atau turun 2,08 persen dibandingkan NTP Maret 2022 yang sebesar 129,93. Penurunan NTP disebabkan oleh It yang mengalami penurunan sebesar 0,65 persen sementara Ib mengalami peningkatan sebesar 1,46 persen.
NTP menurut subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 100,75; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 108,52; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 152,85; Subsektor Peternakan (NTP-T) 95,90; dan Subsektor Perikanan (NTN-P) 106,33.
III. Bulan Maret 2022, TPK Hotel Klasifikasi Bintang adalah 31,16 persen, mengalami kenaikan sebesar 9,50 poin dibanding bulan Februari 2022
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Klasifikasi Bintang di Provinsi Sulawesi Barat periode bulan Maret 2022 sebesar 31,16 persen. TPK tersebut mengalami kenaikan 9,50 poin jika dibandingkan dengan periode bulan Februari 2022 yang tercatat sebesar 21,66 persen.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Akomodasi Lainnya di Provinsi Sulawesi Barat periode bulan Maret 2022 sebesar 23,75 persen. TPK tersebut mengalami penurunan 1,23 poin jika dibandingkan dengan periode bulan Februari 2022 yang tercatat sebesar 24,98 persen.
Rata-Rata lama menginap tamu Nusantara periode bulan Maret 2022 pada Hotel Klasifikasi Bintang tercatat sebesar 1,45 hari atau mengalami kenaikan sebesar 0,24 hari jika dibandingkan periode bulan Februari 2022 yang tercatat sebesar 1,21 hari. Sementara itu rata-rata lama menginap tamu asing sebesar 1,00 hari atau mengalami kenaikan sebesar 1,00 hari jika dibandingkan bulan lalu yang tidak tercatat adanya tamu yang menginap.
Rata-rata jumlah tamu per kamar Hotel Klasifikasi Bintang pada periode bulan Maret 2022 tercatat sebesar 1,89 orang atau mengalami penurunan sebesar 0,11 poin jika dibandingkan periode bulan Februari 2022 yang tercatat sebesar 2,00 orang.
Rata-rata jumlah tamu per kamar Akomodasi Lainnya pada periode bulan Maret 2022 tercatat sebesar 1,88 orang atau mengalami kenaikan sebesar 0,03 poin jika dibandingkan periode bulan Februari 2022 yang tercatat sebesar 1,85 orang.
IV. Jumlah Pesawat datang pada bulan Maret 2022 sebanyak 40 pesawat, tidak mengalami perubahan dibanding bulan Februari 2022
Jumlah penumpang pesawat yang berangkat pada bulan Maret 2022 tercatat sebanyak 2.021 penumpang, mengalami kenaikan sebesar 12,53 persen dibanding bulan Februari 2022 yang tercatat sebesar 1.796 penumpang.
Jumlah penumpang pesawat yang datang pada bulan Maret 2022 tercatat sebanyak 2.094 penumpang, mengalami kenaikan sebesar 17,25 persen dibanding bulan Februari 2022 yang tercatat sebesar 1.786 penumpang.
Jumlah penumpang kapal yang berangkat pada bulan Maret 2022 tercatat sebanyak 1.546 penumpang, mengalami kenaikan sebesar 45,30 persen dibanding bulan Februari 2022 yang tercatat sebesar 1.064 penumpang.
Jumlah penumpang kapal yang datang pada bulan Maret 2022 tercatat sebanyak 1.361 penumpang, mengalami kenaikan sebesar 64,97 persen dibanding bulan Februari 2022 yang tercatat sebesar 825 penumpang.
V. Selama Maret 2022 nilai ekspor Provinsi Sulawesi Barat mencapai US$18,61 juta, Naik 902,94 persen dibanding nilai pada Februari 2022
Nilai ekspor Provinsi Sulawesi Barat pada bulan Maret 2022 mencapai US$18,61 juta. Naik 902,94 persen dibanding bulan Februari 2022. Kondisi yang berbeda jika dibandingkan bulan Maret 2021 dimana terjadi penurunan sebesar 65,41 persen.
Lemak & minyak hewani/nabati merupakan komoditas ekspor utama Provinsi Sulawesi Barat selama bulan Maret 2022 dengan kontribusi sebesar 88,16 persen dari total ekspor Provinsi Sulawesi Barat.
China, Malaysia, dan Portugal menjadi negara tujuan utama ekspor Provinsi Sulawesi Barat selama bulan Maret 2022.
Secara kumulatif, nilai ekspor Provinsi Sulawesi Barat turun sebesar 38,88 persen, dari US$ 148,04 juta (Januari-Maret 2021) menjadi US$90,48 juta (Januari-Maret 2022). Selama bulan Maret 2022, Tidak tercatat adanya kegiatan impor Provinsi Sulawesi Barat.
Selama periode bulan Januari-Maret 2022, nilai Impor Provinsi Sulawesi Barat mengalami peningkatan naik US$0,64 juta jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya tercatat sebesar US$ 0,39 juta.
Data statistik perdagangan luar negeri, merupakan hasil kompilasi data transaksi perdagangan antar negara, baik transaksi ekspor maupun impor. Data statistik ekspor merupakan data realisasi dari transaksi perdagangan yang bersumber pada dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). Sedangkan data statistik impor, bersumber pada dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB). Dokumen disahkan oleh Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC). Dalam penyusunannya, jenis komoditas dikelompokkan berdasarkan klasifikasi Harmonized System (HS) sebagaimana pada Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI). Disamping itu, juga berisi informasi mengenai lalu lintas transportasi perdagangan di pelabuhan muat barang ekspor ke negara tujuan dan pelabuhan bongkar dari negara asal barang impor.
VI. Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Barat Triwulan I-2022 0,93 Persen (y-on-y)
Perekonomian Sulawesi Barat triwulan I tahun 2022 yang diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 12,65 triliun rupiah, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai 7,99 triliun rupiah.
Ekonomi Sulawesi Barat triwulan I tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 0,93 persen jika dibanding dengan Triwulan I tahun 2021 (y-on-y). Peningkatan penciptaan nilai tambah terjadi pada hampir semua kategori lapangan usaha. Sumber pertumbuhan ekonomi terbesar terjadi pada kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor. Sementara dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi terbesar berasal dari komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT).
Ekonomi Sulawesi Barat triwulan I-2022 mengalami kontraksi sebesar 4,84 persen dibanding triwulan IV-2021 (q-to-q).
Pada skala regional di Kawasan Sulawesi Maluku Papua, pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan I tahun 2022 (y-on-y) terjadi di Maluku Utara sebesar 29,63 persen, disusul oleh Papua sebesar 13,33 persen dan Sulawesi Tengah sebesar 10,49 persen. Adapun Sulawesi Barat mengalami pertumbuhan sebesar 0,93 persen, menempati posisi tertinggi ke-sembilan dari sepuluh provinsi.
VII. Februari 2022: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun menjadi 3,11 persen
Jumlah angkatan kerja pada Februari 2022 sebanyak 716,90 ribu orang, turun 0,43 ribu orang dibanding Februari 2021. Sejalan dengan penurunan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga turun sebesar 2,81 persen poin.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Februari 2022 sebesar 3,11 persen, turun 0,17 persen poin dibandingkan dengan Februari 2021.
Penduduk yang bekerja sebanyak 694,62 ribu orang, mengalami kenaikan sebanyak 0,79 ribu orang dari Februari 2021. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah Sektor Konstruksi (2,08 persen poin). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (1,92 persen poin).
Sebanyak 518,18 ribu orang (74,60 persen) bekerja pada kegiatan informal, turun 2,12 persen poin dibanding Februari 2021.
Persentase pekerja setengah penganggur naik sebesar 2,98 persen poin, sementara itu persentase pekerja paruh waktu turun sebesar 2,58 persen poin dibandingkan Februari 2021.