Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini, terkait indeks harga konsumen Januari 2022, nilai tukar petani Januari 2022, perkembangan pariwisata Desember 2021, transportasi Desember 2021, serta perkembangan perdagangan luar negeri Desember 2021. Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Agus Gede Hendrayana Hermawan, dalam rilis tatap muka terbatas dan live streaming Rabu, 2 Februari 2022.
Berikut disampaikan ringkasan data-data tersebut:
I.Pada Januari 2022, Mamuju mengalami inflasi sebesar 1,21 persen
Inflasi di kota Mamuju terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 2,28 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,27 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,10 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,36 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 1,12 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 1,50 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,05 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok transportasi 0,20 persen.
Tingkat perubahan indeks tahun kalender pada Januari 2022 di Mamuju mencatatkan terjadinya inflasi 1,21 persen dan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (Januari 2022 terhadap Januari 2021) menunjukkan adanya inflasi 4,16 persen.
Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 90 kota di Indonesia pada bulan Januari 2022, menunjukkan bahwa 85 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,53 persen dan terendah di Manokwari sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 0,66 persen dan terendah di Jayapura sebesar 0,04 persen.
II. Januari 2022, Nilai Tukar Petani Sulawesi Barat sebesar 127,16. Turun 1,93% dibandingkan Desember 2021
NTP adalah perbandingan It terhadap Ib yang digunakan untuk menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.
Mulai Januari 2020 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dari tahun dasar 2012=100 menjadi tahun dasar 2018=100. Kedua jenis indeks tersebut merupakan komponen dalam penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP). Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan pola produksi, biaya produksi, dan konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan. Pada tahun dasar 2018=100 terjadi peningkatan cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib dibandingkan dengan tahun dasar 2012=100.
NTP Sulawesi Barat Januari 2022 sebesar 127,16 atau turun 1,93 persen dibandingkan NTP Desember 2021 yang sebesar 129,66. Penurunan NTP disebabkan oleh turunnya It sebesar 0,88 persen dan peningkatan Ib sebesar 1,07 persen.
NTP menurut subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 102,64; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 109,87; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 151,12; Subsektor Peternakan (NTP-T) 96,04; dan Subsektor Perikanan (NTN-P) 109,87
III. Desember 2021, TPK Hotel Klasifikasi Bintang adalah 35,64 persen, mengalami penurunan sebesar 8,24 poin dibanding November 2021
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Klasifikasi Bintang di Provinsi Sulawesi Barat periode Desember 2021 sebesar 35,64 persen. TPK tersebut mengalami penurunan 8,24 poin jika dibandingkan dengan periode November 2021 yang tercatat sebesar 43,88 persen.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Akomodasi Lainnya di Provinsi Sulawesi Barat periode Desember 2021 sebesar 19,14 persen. TPK tersebut mengalami penurunan 0,10 poin jika dibandingkan dengan periode November 2021 yang tercatat sebesar 19,24 persen.
Rata-Rata lama menginap tamu Nusantara periode Desember 2021 pada Hotel Klasifikasi Bintang tercatat sebesar 1,18 hari atau mengalami penurunan sebesar 0,63 hari jika dibandingkan periode November 2021 yang tercatat sebesar 1,81 hari. Sementara untuk tamu asing pada hotel klasifikasi bintang tercatat sebesar 0,00 hari atau mengalami penurunan sebesar 3,00 hari dibanding periode November 2021.
Rata-rata jumlah tamu per kamar Hotel Klasifikasi Bintang pada periode Desember 2021 tercatat sebesar 1,89 orang atau mengalami penurunan sebesar 0,32 poin jika dibandingkan periode November 2021 yang tercatat sebesar 2,21 orang.
Rata-rata jumlah tamu per kamar Akomodasi Lainnya pada periode Desember 2021 tercatat sebesar 1,85 orang atau mengalami penurunan sebesar 0,03 poin jika dibandingkan periode November 2021 yang tercatat sebesar 1,89 orang.
IV. Jumlah Pesawat datang pada Desember 2021 sebanyak 71 pesawat, mengalami penurunan 11,25 persen dibanding November 2021
Jumlah penumpang pesawat yang berangkat pada bulan Desember 2021 tercatat sebanyak 2.690 penumpang, mengalami penurunan sebesar 13,89 persen dibanding November 2021 yang tercatat sebesar 3.124 penumpang.
Jumlah penumpang pesawat yang datang pada bulan Desember 2021 tercatat sebanyak 2.719 penumpang, mengalami penurunan sebesar 10,74 persen dibanding November 2021 yang tercatat sebesar 3.046 penumpang.
Jumlah penumpang kapal yang berangkat pada bulan Desember 2021 tercatat sebanyak 656 penumpang, mengalami penurunan sebesar 23,36 persen dibanding November 2021 yang tercatat sebesar 856 penumpang.
Jumlah penumpang kapal yang datang pada bulan Desember 2021 tercatat sebanyak 572 penumpang, mengalami penurunan sebesar 9,64 persen dibanding November 2021 yang tercatat sebesar 633 penumpang.
V. Selama Desember 2021 nilai ekspor Provinsi Sulawesi Barat mencapai US$762,17 juta, Turun 15,08 persen dibanding nilai pada November 2021. Tidak tercatat adanya kegiatan Impor selama Desember 2021
Nilai ekspor Provinsi Sulawesi Barat pada Desember 2021 mencapai US$62,17 juta, turun 15,08 persen dibanding November 2021. Kondisi yang berbeda jika dibandingkan bulan Desember 2020 dimana terjadi kenaikan sebesar 37,26 persen.
Lemak & minyak hewani/nabati merupakan komoditas ekspor utama Provinsi Sulawesi Barat selama Desember 2021 dengan kontribusi 99,69 persen dari total ekspor Provinsi Sulawesi Barat.
China dan Philipina menjadi negara tujuan utama ekspor Provinsi Sulawesi Barat selama Desember 2021.
Secara kumulatif, nilai ekspor Provinsi Sulawesi Barat naik sebesar 28,67 persen, dari US$ 503,02 juta (Januari-Desember 2020) menjadi US$647,23 juta (Januari-Desember 2021).
Tidak ada kegiatan Impor yang tercatat dilakukan di Provinsi Sulawesi Barat pada bulan Desember 2021.
Secara kumulatif, nilai Impor Provinsi Sulawesi Barat naik sebesar 235,93 persen, dari US$ 0,73 juta (Januari-Desember 2020) menjadi US$2,46 juta (Januari-Desember 2021).