Perekonomian Sulawesi Barat triwulan III-2021 yang diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 12,11 triliun rupiah, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai 8,21 triliun rupiah.
Ekonomi Sulawesi Barat triwulan III-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 2,54 persen jika dibanding dengan triwulan yang sama pada tahun 2020 (y-on-y). Peningkatan penciptaan nilai tambah terjadi pada hampir semua kategori lapangan usaha. Sumber pertumbuhan ekonomi terbesar terjadi pada kategori industri pengolahan. Sementara dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi terbesar berasal dari komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).
Ekonomi Sulawesi Barat triwulan III-2021 mengalami kontraksi sebesar 1,28 persen dibanding triwulan II-2021 (q-to-q). Jika ditinjau dari sisi lapangan usaha, sumber kontraksi terdalam bersumber dari kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan. Jika ditinjau dari segi pengeluaran, sumber kontraksi terdalam berasal dari komponen Ekspor.
Ekonomi Sulawesi Barat secara kumulatif pada triwulan III-2021 (kumulatif triwulan I, II dan III 2021) mengalami pertumbuhan sebesar 2,10 persen jika dibandingkan dengan kumulatif triwulan III-2020 (c-to-c).
Pada skala regional di Kawasan Sulawesi Maluku Papua, pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan III-2021 (y-on-y) terjadi di Papua sebesar 14,54 persen. Adapun Sulawesi Barat mengalami pertumbuhan sebesar 2,54 persen, menempati posisi ke-sembilan dari sepuluh provinsi.
Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2021 sebanyak 708,75 ribu orang, turun 8,58 ribu orang dibanding Februari 2021. Sejalan dengan penurunan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga turun sebesar 1,44 persen poin.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2021 sebesar 3,13 persen, turun 0,15 persen poin dibandingkan dengan Februari 2021.
Penduduk yang bekerja sebanyak 686,54 ribu orang, mengalami penurunan sebanyak 7,29 ribu orang dari Februari 2021. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah Sektor Konstruksi (1,22 persen poin). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (2,24 persen poin).
Sebanyak 499,78 ribu orang (72,80 persen) bekerja pada kegiatan informal, turun 3,92 persen poin dibanding Februari 2021.
Persentase pekerja setengah penganggur naik sebesar 2,89 persen poin, sementara itu persentase pekerja paruh waktu turun sebesar 2,82 persen poin dibandingkan Februari 2021.
Terdapat 81,06 ribu orang (8,04 persen penduduk usia kerja) yang terdampak Covid-19. Terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (3,72 ribu orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 (0,74 ribu orang), sementara tidak bekerja karena Covid-19 (5,83 ribu orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 70,77 ribu orang.