Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini, terkait indeks harga konsumen/inflasi Juli 2021, nilai tukar petani Juli 2021, perkembangan pariwisata dan transportasi Juni 2021, serta perkembangan perdagangan luar negeri Juni 2021. Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Agus Gede Hendrayana Hermawan, dalam live streaming Senin, 2 Agustus 2021.
Berikut disampaikan ringkasan data-data tersebut:
I. Juli 2021, Mamuju Deflasi 0,46 persen
• Pada Juli 2021, Mamuju mengalami deflasi sebesar 0,46 persen. Deflasi ini terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,29 persen; kelompok transportasi 0,12 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,15 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki 0,07 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,24 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,15 persen; kelompok kesehatan 0,12 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,29 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,98 persen.
• Tingkat perubahan indeks tahun kalender pada Juli 2021 di Mamuju mencatatkan terjadinya inflasi 4,00 persen dan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (Juli 2021 terhadap Juli 2020) menunjukkan adanya inflasi 3,64 persen.
• Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 90 kota di Indonesia pada bulan Juli 2021, menunjukkan bahwa 61 kota mengalami inflasi dan 29 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,51 persen dan terendah di Sampit sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,60 persen dan terendah di Maumere dan Samarinda dengan deflasi masing-masing sebesar 0,01 persen.
II. Juli 2021, Nilai Tukar Petani Sulawesi Barat sebesar 119,93. Turun 0,11% dibandingkan Juni 2021
• NTP adalah perbandingan It terhadap Ib yang digunakan untuk menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.
• Mulai Januari 2020 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dari tahun dasar 2012=100 menjadi tahun dasar 2018=100. Kedua jenis indeks tersebut merupakan komponen dalam penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP). Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan pola produksi, biaya produksi, dan konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan. Pada tahun dasar 2018=100 terjadi peningkatan cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib dibandingkan dengan tahun dasar 2012=100.
• NTP Sulawesi Barat Juli 2021 sebesar 119,93 atau turun 0,11 persen dibandingkan NTP Juni 2021. Penurunan NTP disebabkan oleh peningkatan It yang lebih lambat jika dibandingkan dengan peningkatan Ib.
• NTP menurut subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 102,61; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 108,63; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 136,84; Subsektor Peternakan (NTP-T) 99,16; dan Subsektor Perikanan (NTNP) 105,79.
III. Juni 2021, TPK Hotel Klasifikasi Bintang 26,76 Persen, mengalami kenaikan sebesar 13,29 poin dibanding Mei 2021
• Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Klasifikasi Bintang di Sulawesi Barat periode Juni 2021 sebesar 26,76 persen. TPK tersebut mengalami kenaikan 13,29 poin jika dibandingkan dengan periode Mei 2021 yang tercatat sebesar 13,47 persen.
• Rata-Rata lama menginap tamu Nusantara periode Juni 2021 pada Hotel Klasifikasi Bintang tercatat sebesar 1,00 hari atau mengalami penurunan sebesar 0,03 hari jika dibandingkan periode Mei 2021 yang tercatat sebesar 1,03 hari. Sementara untuk tamu asing, belum ada tamu asing yang datang berkunjung ke Sulawesi Barat. Sehingga rata-rata lama menginap tamu asing masih sama dengan bulan sebelumnya yaitu 0 hari.
• Rata-rata jumlah tamu per kamar pada Hotel Klasifikasi Bintang pada periode Juni 2021 tercatat sebesar 1,94 orang atau mengalami kenaikan sebesar 0,04 orang jika dibandingkan periode Mei 2021 yang tercatat sebesar 1,90 orang.
IV. Selama Juni 2021 nilai ekspor Sulawesi Barat mencapai US$ 45,70 juta, turun 25,20 persen dibanding nilai pada Mei 2021. Sedangkan nilai impor sebesar US$ 0,64 juta
• Nilai ekspor Sulawesi Barat pada Juni 2021 mencapai US$ 45,70 juta, turun 25,20 persen dibanding Mei 2021, namun mengalami peningkatan sebesar 32,36 persen jika dibandingkan Juni 2020.
• Lemak & minyak hewani/nabati merupakan komoditas ekspor utama Provinsi Sulawesi Barat selama Juni 2021 dengan kontribusi 96,46 persen dari total ekspor Provinsi Sulawesi Barat.
• China, Philipina dan Pakistan menjadi negara tujuan utama ekspor Sulawesi Barat selama Juni 2021.
• Secara kumulatif, nilai ekspor Sulawesi Barat naik sebesar 30,20 persen, dari US$242,00 juta (Januari-Juni 2020) menjadi US$315,07 juta (Januari-Juni 2021).
• Nilai impor Sulawesi Barat pada Juni 2021 mencapai US$ 0,64 juta, pada bulan Mei 2021 dan Juni 2020, Sulawesi Barat tidak melakukan Impor.
• Migas merupakan komoditas impor yang dilakukan oleh Sulawesi Barat selama Juni 2020.
•Secara kumulatif, nilai impor periode Januari-Juni 2021 tercatat sebesar US$1,03 juta dan mengalami kenaikan sebesar 40,88 persen dibandingkan dengan periode Januari-Juni 2020 yang tercatat sebesar US$ 0,73 juta.