Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini, terkait indeks harga konsumen/inflasi Juni 2021, nilai tukar petani Juni 2021, perkembangan pariwisata dan transportasi Mei 2021, serta perkembangan perdagangan luar negeri Mei 2021. Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Agus Gede Hendrayana Hermawan, dalam live streaming Kamis, 1 Juli 2021.
Berikut disampaikan ringkasan data-data tersebut:
I. Juni 2021, Mamuju Inflasi 0,35 persen
• Pada Juni 2021, Mamuju mengalami inflasi sebesar 0,35 persen. Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,14 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,94 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,49 persen; kelompok kesehatan 0,05 persen; kelompok transportasi 0,23 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,13 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,35 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,71 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,19 persen.
• Tingkat perubahan indeks tahun kalender pada Juni 2021 di Mamuju mencatatkan terjadinya inflasi 4,48 persen dan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (Juni 2021 terhadap Juni 2020) menunjukkan adanya inflasi 3,95 persen.
• Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 90 kota di Indonesia pada bulan Juni 2021, menunjukkan bahwa 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singkawang sebesar 1,36 persen dan terendah di Tanjung Selor dan Pekanbaru masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,89 persen dan terendah di Palembang sebesar 0,01 persen.
II. Juni 2021, Nilai Tukar Petani Sulawesi Barat sebesar 120,06. Turun 0,01% dibandingkan Mei 2021
• NTP adalah perbandingan It terhadap Ib yang digunakan untuk menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.
• Mulai Januari 2020 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dari tahun dasar 2012=100 menjadi tahun dasar 2018=100. Kedua jenis indeks tersebut merupakan komponen dalam penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP). Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan pola produksi, biaya produksi, dan konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan. Pada tahun dasar 2018=100 terjadi peningkatan cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib dibandingkan dengan tahun dasar 2012=100.
• NTP Sulawesi Barat Juni 2021 sebesar 120,06 atau turun 0,01 persen dibandingkan NTP Mei 2021. Penurunan NTP yang sangat kecil disebabkan oleh peningkatan it yang sangat lambat bahkan cenderung sama jika dibandingkan dengan peningkatan ib, yaitu sama-sama mengalami kenaikan 0,05 persen.
• NTP menurut subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 102,65; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 108,28; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 137,44; Subsektor Peternakan (NTP-T) 97,11; dan Subsektor Perikanan (NTNP) 106,39.
• Untuk skala nasional, NTP Bulan Juni 2021 sebesar 103,59; naik sebesar 0,19 persen dibandingkan Bulan Mei, dan mengalami penurunan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,35 persen.
III. Mei 2021, TPK Hotel Klasifikasi Bintang 13,47 persen dan Jumlah Penerbangan Berangkat Turun 34,69%, Jumlah Penerbangan Datang Turun 34,69%
• Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Klasifikasi Bintang di Sulawesi Barat periode Mei 2021 sebesar 13,47 persen. TPK tersebut mengalami penurunan 10,64 poin jika dibandingkan dengan periode April 2021 yang tercatat sebesar 24,11 persen.
• Rata-Rata lama menginap tamu Nusantara periode Mei 2021 pada Hotel Klasifikasi Bintang tercatat sebesar 1,03 hari atau mengalami kenaikan sebesar 0,02 hari jika dibandingkan periode April 2021 yang tercatat sebesar 1,01 hari. Sementara untuk tamu asing, belum ada tamu asing yang datang berkunjung ke Sulawesi Barat. Sehingga rata-rata lama menginap tamu asing masih sama dengan bulan sebelumnya yaitu 0 hari.
• Rata-rata jumlah tamu per kamar pada Hotel Klasifikasi Bintang pada periode Mei 2021 tercatat sebesar 1,90 orang atau mengalami Penurunan sebesar 0,08 orang jika dibandingkan periode April 2021 yang tercatat sebesar 1,98 orang.
• Jumlah penerbangan yang berangkat selama periode bulan Mei 2021 tercatat sebanyak 32 unit pesawat. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 34,69 persen jika dibandingkan dengan keadaan bulan April 2021 yang tercatat sebanyak 49 unit pesawat. Hal yang sama terjadi pada jumlah penerbangan yang datang selama periode April 2021 tercatat sebanyak 32 unit pesawat dimana jumlah ini tercatat mengalami penurunan sebesar 34,69 persen jika dibandingkan bulan April 2021 yang tercatat sebesar 49 unit pesawat.
• Jumlah kunjungan kapal melalui pelabuhan di Sulawesi Barat selama periode bulan Mei 2021 sebanyak 237 unit kapal. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 10,23 persen jika dibandingkan dengan keadaan bulan April 2021 yang tercatat sebanyak 215 unit kapal.
IV. Selama Mei 2021 nilai ekspor Sulawesi Barat mencapai US$61,09 juta, naik 1,41 persen dibanding nilai pada April 2021. Tidak ada impor barang pada bulan Mei 2021
• Nilai ekspor Sulawesi Barat pada Mei 2021 mencapai US$61,09 juta, naik 1,41 persen dibanding April 2021 dan juga naik 153,55 persen dibanding Mei 2020.
• Lemak & minyak hewani/nabati merupakan komoditas ekspor utama Provinsi Sulawesi Barat selama Mei 2021 dengan kontribusi 91,50 persen dari total ekspor Provinsi Sulawesi Barat.
• China, Philipina dan Pakistan menjadi negara tujuan utama ekspor Sulawesi Barat selama Mei 2021.
• Secara kumulatif, nilai ekspor Sulawesi Barat naik sebesar 29,83 persen, dari US$207,47 juta (Januari-Mei 2020) menjadi US$269,37 juta (Januari-Mei 2021).
• Sulawesi Barat tidak melakukan kegiatan impor selama Mei 2021, pun demikian dengan bulan April 2021 dan Mei 2020.
• Secara kumulatif, nilai impor periode Januari-Mei 2021 tercatat sebesar US$0,39 juta dan mengalami penurunan sebesar 46,39 persen dibandingkan dengan periode Januari-Mei 2020 yang tercatat sebesar US$0,73 juta.