Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini, terkait indeks harga konsumen/inflasi Mei 2021, nilai tukar petani Mei 2021, perkembangan pariwisata dan transportasi April 2021, serta perkembangan perdagangan luar negeri April 2021. Hal tersebut disampaikan Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Sulawesi Barat, Fredy Takaya, dalam live streaming Rabu, 5 Mei 2021.
Berikut disampaikan ringkasan data-data tersebut:
Mei 2021, Mamuju Inflasi 1,36 persen
• Pada Mei 2021, Mamuju mengalami inflasi sebesar 1,36 persen. Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 2,98 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,96 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,03 persen; kelompok kesehatan 1,37 persen; kelompok transportasi 0,64 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,56 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,08 persen. Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,03 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,20 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,17 persen.
• Tingkat perubahan indeks tahun kalender pada Mei 2021 di Mamuju mencatatkan terjadinya inflasi 4,11 persen dan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (Mei 2021 terhadap Mei 2020) menunjukkan adanya inflasi 4,16 persen.
• Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 90 kota di Indonesia pada bulan Mei 2021, menunjukkan bahwa 78 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,82 persen dan terendah di Tembilahan sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar 0,83 persen dan terendah di Palembang sebesar 0,02 persen.
II. Mei 2021, Nilai Tukar Petani Sulawesi Barat sebesar 120,07. Naik 1,02% dibandingkan April 2021
• NTP adalah perbandingan It terhadap Ib yang digunakan untuk menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.
• Mulai Januari 2020 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dari tahun dasar 2012=100 menjadi tahun dasar 2018=100. Kedua jenis indeks tersebut merupakan komponen dalam penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP). Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan pola produksi, biaya produksi, dan konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan. Pada tahun dasar 2018=100 terjadi peningkatan cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib dibandingkan dengan tahun dasar 2012=100.
• NTP Sulawesi Barat Mei 2021 sebesar 120,07 atau naik 1,02 persen dibandingkan NTP April 2021. Kenaikan NTP disebabkan oleh peningkatan It yang cenderung lebih tinggi dibanding peningkatan Ib. It meningkat 1,38 persen sementara Ib hanya meningkat 0,36 persen.
• NTP menurut subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 103,28; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 109,58; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 136,63; Subsektor Peternakan (NTP-T) 97,66; dan Subsektor Perikanan (NTNP) 108,37.
• Untuk skala nasional, NTP Bulan Mei 2021 sebesar 103,39; naik sebesar 0,44 persen dibandingkan Bulan April, dan mengalami perubahan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,22 persen.
III. April 2021, TPK Hotel Klasifikasi Bintang 24,11 Persen dan Jumlah Penerbangan Datang dan Berangkat Turun 25,76 persen
• Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Klasifikasi Bintang di Sulawesi Barat periode April 2021 sebesar 24,11 persen. TPK tersebut mengalami penurunan 7,27 poin jika dibandingkan dengan periode Maret 2021 yang tercatat sebesar 31,38 persen.
• Rata-Rata lama menginap tamu Nusantara periode April 2021 pada Hotel Klasifikasi Bintang tercatat sebesar 1,01 hari atau mengalami penurunan sebesar 0,05 hari jika dibandingkan periode Maret 2021 yang tercatat sebesar 1,06 hari. Sementara untuk tamu asing, belum ada tamu asing yang datang berkunjung ke Sulawesi Barat. Sehingga rata-rata lama menginap tamu asing masih sama dengan bulan sebelumnya yaitu 0 hari.
• Rata-rata jumlah tamu per kamar pada Hotel Klasifikasi Bintang pada periode April 2021 tercatat sebesar 1,98 orang atau mengalami kenaikan sebesar 0,07 orang jika dibandingkan periode Maret 2021 yang tercatat sebesar 1,91 orang.
• Jumlah penerbangan yang datang dan berangkat selama periode bulan April 2021 tercatat sebanyak 49 unit pesawat. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 25,76 persen jika dibandingkan dengan keadaan bulan Maret 2021 yang tercatat sebanyak 66 unit pesawat.
• Jumlah kunjungan kapal melalui pelabuhan di Sulawesi Barat selama periode bulan April 2021 sebanyak 215 unit kapal. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 17,94 persen jika dibandingkan dengan keadaan bulan Maret 2021 yang tercatat sebanyak 262 unit kapal.
IV. Selama April 2021 nilai ekspor Sulawesi Barat mencapai US$ 60,24 juta, naik 11,97 persen dibanding nilai pada Maret 2021. Tidak ada impor barang pada bulan April 2021
•Nilai ekspor Sulawesi Barat pada April 2021 mencapai US$60,24 juta, naik 21,96 persen dibanding April 2020 dan naik 11,97 persen dibanding Maret 2021.
•Lemak & minyak hewani/nabati serta berbagai produk kimia merupakan komoditas ekspor utama Provinsi Sulawesi Barat selama April 2021.
•China, Philipina dan Malaysia menjadi negara tujuan utama ekspor Sulawesi Barat selama April 2021.
•Secara kumulatif, nilai ekspor Sulawesi Barat naik sebesar 13,58 persen, dari US$ 183,38 juta (Januari-April 2020)menjadi US$ 208,28 juta (Januari-April 2021).
•Sulawesi Barat tidak melakukan kegiatan impor selama April 2021 dan bulan Maret 2021. Namun dibandingkan dengan bulan April 2020 dimana terdapat impor di Sulawesi Barat senilai US$ 0,34 juta
•Secara kumulatif, nilai impor periode Januari-April 2021 tercatat sebesar US$ 0,39 juta dan mengalami penurunan sebesar 46,39 persen dibandingkan dengan periode Januari-April 2020 yang tercatat sebesar US$ 0,73 juta.