Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini, terkait pertumbuhan ekonomi triwulan I 2021, dan perkembangan tenaga kerja Februari 2021. Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Agus Gede Hendrayana Hermawan, dalam live streaming Rabu, 5 Mei 2021.
Berikut disampaikan ringkasan data-data tersebut:
I. Ekonomi Sulawesi Barat Triwulan I-2021 Kontraksi 1,20 Persen (y-on-y)
• Perekonomian Sulawesi Barat triwulan I-2021 yang diukur dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 11,47 triliun rupiah, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai 7,92 triliun rupiah.
• Ekonomi Sulawesi Barat triwulan I-2021 mengalami kontraksi sebesar 1,20 persen jika dibanding dengan triwulan yang sama pada tahun 2020 (y-on-y). Pengurangan nilai tambah yang terjadi pada beberapa kategori lapangan usaha menyebabkan perekonomian terkontraksi, walaupun terjadi pertumbuhan nilai tambah pada ketegori lainnya. Sumber kontraksi ekonomi terbesar terjadi pada kategori jasa pendidikan yang disusul oleh kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan, serta kategori kontruksi. Sementara dari sisi pengeluaran, sumber kontraksi ekonomi didominasi oleh penurunan PMTB.
• Ekonomi Sulawesi Barat triwulan I-2021 mengalami kontraksi sebesar 2,73 persen dibanding triwulan IV-2020 (q-to-q). Jika ditinjau dari sisi lapangan usaha, sumber kontraksi ekonomi terbesar dialami oleh kategori administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib serta kategori jasa pendidikan. Jika ditinjau dari segi pengeluaran, sumber kontraksi ekonomi didominasi oleh penurunan pengeluaran konsumsi pemerintah.
• Pada skala regional di Kawasan Sulawesi Maluku Papua, pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan I-2021 (y-on-y) terjadi di Papua sebesar 14,28 persen. Adapun Sulawesi Barat mengalami kontraksi 1,20 persen, menempati posisi kedelapan dari sepuluh provinsi.
II. Februari 2021: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Turun Menjadi 3,28 persen, dibandingkan Agustus 2020
• Jumlah angkatan kerja pada Februari 2021 sebanyak 717,33 ribu orang, naik 21,21 ribu orang dibanding Agustus 2020. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 1,34 persen poin.
• Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Februari 2021 sebesar 3,28 persen, turun 0,05 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2020.
• Penduduk yang bekerja sebanyak 693,83 ribu orang, meningkat sebanyak 20,85 ribu orang dari Agustus 2020. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (2,71 persen poin). Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu Sektor Pertanian (2,14 persen poin).
• Sebanyak 532,30 orang (76,72 persen) bekerja pada kegiatan informal, naik 4,09 persen poin dibanding Agustus 2020.
• Persentase pekerja setengah penganggur turun sebesar 4,22 persen poin, sementara persentase pekerja paruh waktu naik sebesar 2,59 persen poin dibandingkan Agustus 2020.
• Terdapat 58,82 ribu orang (5,68 persen penduduk usia kerja) yang terdampak Covid-19. Terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (0,76 ribu orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 (0,83 ribu orang), sementara tidak bekerja karena Covid-19 (6,81 ribu orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 48,42 ribu orang.