Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini, terkait indeks harga konsumen/inflasi Maret 2021, nilai tukar petani Maret 2021, perkembangan pariwisata dan transportasi Februari 2021, serta perkembangan perdagangan luar negeri Februari 2021. Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Agus Gede Hendrayana Hermawan, dalam live streaming Kamis 1 April 2021.
Berikut disampaikan ringkasan data-data tersebut:
I. Maret 2021, Mamuju Inflasi 0,36 persen
• Pada Maret 2021, Mamuju mengalami inflasi sebesar 0,36 persen. Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,98 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,09 persen; kelompok kesehatan 1,96 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,18 persen. Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,33 persen; kelompok transportasi 0,58 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,24 persen.
• Tingkat perubahan indeks tahun kalender pada Maret 2021 di Mamuju mencatatkan terjadinya inflasi 2,93 persen dan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (Maret 2021 terhadap Maret 2020) menunjukkan adanya inflasi 3,31 persen.
• Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 90 kota di Indonesia pada bulan Maret 2021, menunjukkan bahwa 58 kota mengalami inflasi dan 32 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,07 persen dan terendah di Tangerang dan Banjarmasin masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 0,99 persen dan terendah di Palopo sebesar 0,01 persen.
II. Maret 2021, Nilai Tukar Petani Sulawesi Barat sebesar 117,03. Naik 0,30% dibandingkan Februari 2021
• Mulai Januari 2020 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dari tahun dasar 2012=100 menjadi tahun dasar 2018=100. Kedua jenis indeks tersebut merupakan komponen dalam penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP). Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan pola produksi, biaya produksi, dan konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan. Pada tahun dasar 2018=100 terjadi peningkatan cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib dibandingkan dengan tahun dasar 2012=100.
• NTP adalah perbandingan It terhadap Ib yang digunakan untuk menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.
• NTP Sulawesi Barat Maret 2021 sebesar 117,03 atau naik 0,30 persen dibandingkan NTP Februari 2021. Kenaikan NTP disebabkan It naik sebesar 1,03 persen dan Ib naik sebesar 0,72 persen.
• NTP menurut subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 101,92 Subsektor Hortikultura (NTP-H) 109,03; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 132,27; Subsektor Peternakan (NTP-T) 96,49; dan Subsektor Perikanan (NTNP) 104,14.
• Untuk skala nasional, NTP Bulan Maret 2021 sebesar 103,29 naik sebesar 0,18 persen dibandingkan Bulan Februari, dan mengalami perubahan indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,11 persen.
III. Februari 2021, TPK Hotel Klasifikasi Bintang 19,94 Persen dan Jumlah Penerbangan Berangkat Turun 53,98 % Jumlah Penerbangan Datang Turun 54,67%
• Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Klasifikasi Bintang di Sulawesi Barat periode Februari 2021 sebesar 19,94 persen. TPK tersebut mengalami peningkatan 2,71 poin jika dibandingkan dengan periode Januari 2021 yang tercatat sebesar 17,23 persen.
• Rata-Rata lama menginap tamu Nusantara periode Februari 2021 pada Hotel Klasifikasi Bintang tercatat sebesar 1,02 hari atau mengalami penurunan sebesar 0,06 hari jika dibandingkan periode Januari 2021 yang tercatat sebesar 1,08 hari. Sementara untuk tamu asing, belum ada tamu asing yang datang berkunjung ke Sulawesi Barat. Sehingga rata-rata lama menginap tamu asing masih sama dengan bulan sebelumnya yaitu 0 hari.
• Rata-rata jumlah tamu per kamar pada Hotel Klasifikasi Bintang pada periode Februari 2021 tercatat sebesar 1,94 orang atau mengalami peningkatan sebesar 0,07 orang jika dibandingkan periode Januari 2021 yang tercatat sebesar 1,87 orang.
• Jumlah penerbangan yang berangkat selama periode bulan Februari 2021 tercatat sebanyak 133 unit pesawat. Jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan keadaan bulan Januari 2021 yang tercatat sebanyak 289 unit pesawat. Sedangkan jumlah penerbangan yang datang selama periode Februari 2021 tercatat sebanyak 131 unit pesawat dimana jumlah ini tercatat mengalami penurunan sebesar 54,67 persen dibandig bulan Januari 2021 yang tercatat sebesar 289 unit pesawat
• Jumlah kunjungan kapal melalui pelabuhan di Sulawesi Barat selama periode bulan Februari 2021 sebanyak 164 unit kapal. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 7,34 persen jika dibandingkan dengan keadaan bulan Januari 2021 yang tercatat sebanyak 177 unit kapal.
IV. Selama Februari 2021 nilai ekspor Sulawesi Barat mencapai US$31,54 juta, turun 24,66 persen dibanding nilai pada Februari 2020. Nilai import naik US$0,39 juta dibanding bulan sebelumnya
•Nilai ekspor Sulawesi Barat pada Februari 2021 mencapai US$31,54 juta, turun 24,66 persen dibanding Februari 2020 dan juga turun 49,62 persen dibanding Januari 2021.
•Lemak & minyak hewani/nabati serta berbagai produk kimia merupakan komoditas ekspor utama Provinsi Sulawesi Barat selama Februari 2021.
•Pakistan, China, dan Korea menjadi negara tujuan utama ekspor Sulawesi Barat selama Februari 2021.
•Secara kumulatif, nilai ekspor Sulawesi Barat naik sebesar 1,86 persen, dari US$92,52 juta (Januari-Februari 2020) menjadi US$94,24 juta (Januari-Februari 2021).
•Nilai impor Sulawesi Barat selama Februari 2021 mencapai US$0,39juta, naik US$0,39 juta dibanding Januari 2021 dan tetap dibanding Februari 2020.
•Secara kumulatif, nilai impor tetap yaitu sebesar US$0,39 juta (Januari-Februari 2021) jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.