Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini, terkait pertumbuhan ekonomi Triwulan III 2020 dan keadaan tenaga kerja Agustus 2020. Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Agus Gede Hendrayana Hermawan, dalam live streaming Kamis (05/11)
Berikut disampaikan ringkasan data-data tersebut:
I. Ekonomi Sulawesi Barat Triwulan III-2020 Kontraksi 5,26 Persen (y-on-y), Sehingga Secara Kumulatif Triwulan I-III 2020 Kontraksi 0,56 Persen (c-to-c)
• Perekonomian Sulawesi Barat triwulan III-2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 11,49 triliun rupiah, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai 8,01 triliun rupiah.
• Ekonomi Sulawesi Barat triwulan III-2020 jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2019 (y-on-y) mengalami kontraksi sebesar 5,26 persen. Menurut lapangan usaha,
kontraksi tertinggi terjadi pada lapangan usaha Konstruksi sebesar 16,66 persen. Adapun dari sisi pengeluaran, kontraksi tertinggi terjadi pada komponen Impor sebesar 16,89 persen.
• Ekonomi Sulawesi Barat triwulan III-2020 secara q-to-q mengalami pertumbuhan sebesar 1,14 persen.
• Secara kumulatif (triwulan I-III) 2020 jika dibandingkan dengan kondisi yang sama tahun 2019 (c-to-c), ekonomi Sulawesi Barat terkontraksi hingga 0,56 persen.
• Pada skala regional di Kawasan Sulawesi Maluku Papua, kinerja ekonomi wilayah tertinggi pada triwulan III-2020 secara y-on-y terjadi di Maluku Utara yang tumbuh 6,66 persen. Sementara itu, kinerja ekonomi terendah terjadi di Sulawesi Barat yang mengalami kontraksi 5,26 persen.
II. Agustus 2020, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Barat sebesar 3,32 persen
• Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2020 sebanyak 696,12 ribu orang, naik 15,35 ribu orang dibanding Agustus 2019. Senada dengan naiknya jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat sebesar 0,30 persen pain.
• Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2020 sebesar 3,32 persen atau sebanyak 23,13 ribu orang yang berarti meningkat 2,85 ribu orang atau 0,34 persen pain dibandingkan Agustus 2019.
• Penduduk yang bekerja sebanyak 672,99 ribu orang, bertambah 12,51 ribu orang dari Agustus 2019. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Pertanian (3,37 persen poin) dan Jasa Kesehatan (0,17 persen pain). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan utamanya pad a lndustri (0,93 persen pain) dan Perdagangan (0, 76 persen pain).
• Sebanyak 488, 78 ribu orang (72,63 persen) bekerja di kegiatan informal, sedangkan yang bekerja di kegiatan formal sebanyak 184,20 ribu orang (27,37 persen). Penduduk yang bekerja di kegiatan informal pada Agustus 2020 mengalami peningkatan sebesar 0, 72 pain persen dibandingkan Agustus 2019.
• Terdapat 120,52 ribu orang atau mencapai 12,15 persen dari penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19. Penduduk usia kerja yang terdampak di perkotaan sebesar 18,43 persen jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di perdesaan, yang tercatat sebanyak 10,53 persen.