Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini, terkait indeks harga konsumen/inflasi September 2020, nilai tukar petani September 2020, dan perkembangan pariwisata dan transportasi Agustus 2020. Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Agus Gede Hendrayana Hermawan, dalam live streaming Kamis (01/10)
I.September 2020, Mamuju Deflasi 0,34 persen
• Pada September 2020, Mamuju mengalami deflasi sebesar 0,34 persen. Deflasi ini terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,98 persen; kesehatan 0,62 persen; transportasi 0,09 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,05 persen.
• Tingkat perubahan indeks tahun kalender pada September 2020 di Mamuju adalah mencatatkan terjadinya inflasi 1,73 persen dan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun
(September 2020 terhadap September 2019) menunjukkan adanya inflasi 2,77 persen.
• Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 90 kota di Indonesia pada bulan September 2020, menunjukkan bahwa 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota mengalami deflasi. Inflasi Tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,00 persen dan terendah di Pekanbaru dan Pontianak dengan inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar 0,83 persen dan terendah di Jember, Bukittinggi, dan Singkawang dengan deflasi masing-masing sebesar 0,01 persen. Mamuju Menempati urutan ke-12 dari 56 kota yang mengalami deflasi.
II. September 2020, Nilai Tukar Petani Sulawesi Barat sebesar 109,78. Naik 2,36% dibandingkan Agustus 2020
• Mulai Januari 2020 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dari tahun dasar 2012=100 menjadi tahun dasar 2018=100. Kedua jenis indeks tersebut merupakan komponen penting dalam penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP). Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan pola produksi, biaya produksi, dan konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan. Pada tahun dasar 2018=100 terjadi peningkatan cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib dibandingkan dengan tahun dasar 2012=100.
• NTP adalah perbandingan It terhadap Ib yang digunakan untuk menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.
• NTP Sulawesi Barat September 2020 sebesar 109,78 atau naik 2,36 persen dibandingkan NTP Agustus 2020. Peningkatan NTP disebabkan It naik sebesar 2,35 persen dan Ib turun sebesar 0,01 persen.
• NTP menurut subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 99,20; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 111,69; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) 119,80; Subsektor Peternakan (NTP-T) 98,48; dan Subsektor Perikanan (NTN) 98,17.
• Untuk skala nasional, NTP Bulan September 2020 sebesar 101,66; naik sebesar 0,99 persen dibandingkan Bulan Agustus 2020, dan mengalami deflasi perdesaan sebesar 0,07 persen.
III. Agustus 2020, TPK Hotel Klasifikasi Bintang 30,86 Persen dan Jumlah Penerbangan Naik 88,89 Persen
• Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Klasifikasi Bintang di Sulawesi Barat periode Agustus 2020 sebesar 30,86 persen. TPK tersebut mengalami kenaikan 20,37 poin dibandingkan dengan periode Juli 2020 yang tercatat sebesar 10,49 persen.
• Rata-Rata lama menginap tamu Nusantara periode Agustus 2020 pada Hotel Klasifikasi Bintang tercatat sebesar 1,98 hari atau mengalami peningkatan sebesar 0,84 hari jika dibandingkan periode Juli 2020 yang tercatat sebesar 1,14 hari. Sementara untuk tamu asing, belum ada tamu asing yang datang berkunjung ke Sulbar. Sehingga rata-rata lama
menginap tamu asing masih sama dengan bulan sebelumnya yaitu 0 hari.
• Rata-rata jumlah tamu per kamar pada Hotel Klasifikasi Bintang pada periode Agustus 2020 tercatat sebesar 1,94 orang atau mengalami penurunan 0,01 orang jika dibandingkan periode Juli 2020 yang tercatat sebesar 1,95 orang.
• Jumlah pesawat yang berangkat dan datang melalui bandara di Sulawesi Barat selama periode bulan Agustus 2020 tercatat sebanyak 51 unit penerbangan. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 88,89 persen jika dibandingkan dengan bulan Juli 2020.
• Jumlah pelayaran yang melalui pelabuhan di Sulawesi Barat selama periode bulan Agustus 2020 sebanyak 215 unit kapal, terjadi penurunan sebesar 6,52 persen jika dibandingkan dengan keadaan bulan Juli 2020 yang tercatat sebanyak 230 unit kapal.
Materi selengkapnya dapat diunduh disini