Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat telah merilis beberapa indikator strategis terkini, terkait Indeks Harga Konsumen/Inflasi Juli 2020, Nilai Tukar Petani Juli 2020, Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Juni 2020, serta Indeks Demokrasi Indonesia 2019. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang di BPS Provinsi Sulawesi Barat, Fredy Takaya dan Heni Djumadi, dalam siaran persnya Selasa (03/08).
Berikut disampaikan ringkasan data-data tersebut:
I.Juli 2020, Mamuju Deflasi 0,16 persen
• Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 90 kota di Indonesia pada bulan Juli 2020, menunjukkan bahwa 29 kota mengalami inflasi dan 61 kota mengalami deflasi. Inflasi Tertinggi terjadi di Timika sebesar 1,45 persen dan terendah di Jember dan Banyuwangi dengan inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,09 persen dan terendah di Luwuk, Bekasi, Bogor, Gunungsitoli, dan Bulukumba dengan deflasi masing-masing sebesar 0,01 persen. Mamuju Menempati urutan ke-38 dari 61 kota yang mengalami deflasi.
• Deflasi di Mamuju pada Juli 2020 terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,40 persen; kesehatan 0,31 persen; transportasi 1,27 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,19 persen.
• Tingkat perubahan indeks tahun kalender Juli 2020 di Mamuju adalah inflasi 2,13 persen dan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (Juli 2020 terhadap Juli 2019) adalah inflasi 2,90 persen.
II. Juli 2020, Nilai Tukar Petani Sulawesi Barat sebesar 104,76
• Mulai Januari 2020 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dari tahun dasar 2012=100 menjadi tahun dasar 2018=100. Kedua jenis indeks tersebut merupakan komponen penting dalam penghitungan Nilai Tukar Petani (NTP). Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan pola produksi, biaya produksi, dan konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan. Pada tahun dasar 2018=100 terjadi peningkatan cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas It maupun Ib dibandingkan dengan tahun dasar 2012=100.
• NTP adalah perbandingan It terhadap Ib yang digunakan untuk menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.
• NTP Sulawesi Barat Juli 2020 sebesar 104,76 atau naik 0,40 persen dibandingkan NTP Juni 2020. Peningkatan NTP dikarenakan It naik sebesar 0,60 persen dan Ib naik sebesar
0,20 persen.
• NTP menurut subsektor tercatat untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) 97,50; Subsektor Hortikultura (NTP-H) 109,56; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R)
110,33; Subsektor Peternakan (NTP-T) 100,04; dan Subsektor Perikanan (NTN) 100,01.
• Untuk skala nasional, NTP Bulan Juli 2020 sebesar 100,09; naik sebesar 0,49 persen dibandingkan Bulan Juni 2020, dan mengalami deflasi perdesaan sebesar 0,13 persen.
III. Juni 2020, TPK Hotel Klasifikasi Bintang 23,31 Persen dan Jumlah Penerbangan Naik 20 Persen
• Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel Klasifikasi Bintang di Sulawesi Barat periode Juni 2020 sebesar 23,31 persen. TPK tersebut mengalami kenaikan 12,06 poin dibandingkan dengan periode Mei 2020 yang tercatat sebesar 11,25 persen.
• Rata-rata lama menginap tamu Asing pada Hotel Klasifikasi Bintang periode Juni 2020 sebesar 0,00 hari atau tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan bulan Mei 2020 yang tercatat sebesar 0,00 hari. Rata-Rata lama menginap tamu Nusantara periode Juni 2020 pada Hotel Klasifikasi Bintang tercatat sebesar 2,19 hari atau mengalami penurunan sebesar 0,32 hari jika dibandingkan periode Mei 2020 yang tercatat sebesar 2,51 hari.
• Rata-rata jumlah tamu per kamar pada Hotel Klasifikasi Bintang pada periode Juni 2020 tercatat sebesar 1,88 orang atau mengalami penurunan 0,07 orang jika dibandingkan periode Mei 2020 yang tercatat sebesar 1,95 orang.
• Jumlah pesawat yang berangkat dan datang melalui bandara di Sulawesi Barat selama periode bulan Juni 2020 tercatat masing-masing sebanyak 6 kali penerbangan. Jumlah ini mengalami peningkatan masing-masing sebesar 20 persen jika dibandingkan dengan bulan Mei 2020.
• Jumlah pelayaran yang melalui pelabuhan di Sulawesi Barat selama periode bulan Juni 2020 sebanyak 269 unit kapal, terjadi peningkatan sebesar 74,68 persen jika dibandingkan dengan keadaan bulan Mei 2020 yang tercatat sebanyak 154 unit kapal.
IV. IDI Sulawesi Barat 2019 Mengalami Peningkatan Dibandingkan dengan IDI Sulawesi Barat 2018
• Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di Indonesia. Tingkat capaiannya diukur berdasarkan pelaksanaan dan perkembangan 3 aspek, 11 variabel, dan 28 indikator demokrasi.
• Metodologi penghitungan IDI menggunakan 4 sumber data yaitu : (1) review surat kabar lokal, (2) review dokumen (Perda, Pergub, dll), (3) Focus Group Discussion (FGD), dan (4) wawancara mendalam.
• Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sulawesi Barat 2019 sebesar 77,42 naik 5,96 poin dibandingkan dengan IDI Sulawesi Barat 2018 sebesar 71,46. Capaian tingkat demokrasi di Sulawesi Barat masih tetap berada pada kategori “sedang”. Secara garis besar, tingkat demokrasi dikelompokkan menjadi tiga kategori yakni “baik” (indeks > 80), “sedang” (indeks 60 – 80), dan “buruk” (indeks < 60).
• Perubahan dari 2018-2019 dipengaruhi 3 aspek demokrasi yakni (1) Kebebasan Sipil turun 5,83 poin (dari 87,41 menjadi 81,58), (2) Hak-Hak Politik naik 15,18 poin (dari 55,05 menjadi 70,22), dan (3) Lembaga-lembaga Demokrasi yang juga naik 6,15 poin (dari 77,45 menjadi 83,60).